Oleh: Krisanti_kazan
"Ma, uang THR tadi akan kutaruh semua di kotak amal masjid ya" ujar anak saya yang masih duduk di kelas 4 SD. Sontak saya merasa kaget dan bertanya kembali, "Lho, ini serius, Nak? Nanti kalau mau jajan bagaimana?". Dia menjawab, "Gak apa-apa, Ma. Aku ikhlas kok. Nanti kalau aku mau jajan pakai uang Mak aja".
Jujur dialog singkat di hari Lebaran tersebut cukup mengagetkan saya dan membuat tertawa kecil terutama dengan jawaban terakhirnya tadi. Akhirnya saya memberikan sebagian uang THR yang diterimanya dan tetap menyisihkan sebagian untuk disimpan. Saya mencoba memahamkannya kalau dia tetap harus belajar mengatur uang yang diterimanya dengan baik untuk sebagian diamalkan ke masjid dekat rumah.
Jika mengingat kebiasaan-kebiasaan kecil anak saya di keseharian saat kami berbelanja ke Koperasi (toko kebutuhan sehari-hari), dia kerap kali meminta uang ke saya untuk dimasukkan ke kotak amal yang disediakan di pintu masuk toko. Sepertinya momen Lebaran ini membuatnya senang karena mendapat uang banyak dan bisa beramal tanpa meminta uang dari saya. Masya Allah.
Baca juga:Â Kisah Inspiratif: Sedekah Melalui Jajan
Nah, beranjak dari cerita tersebut, saya berpikir sebetulnya bagaimana kita sebagai orangtua memaknai uang THR dan mengedukasi anak kita terkait hal ini?
Memang Tunjangan Hari Raya (THR) seringkali menjadi momen yang dinantikan oleh anak-anak, terutama karena mereka sering mengasosiasikan THR dengan kesempatan untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Pemberian THR saat Lebaran kepada anak-anak ini juga merupakan tradisi turun temurun yang telah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Sebagian anak akan menitipkan uangnya kepada orangtua dan akan menggunakannya saat dibutuhkan untuk membeli sesuatu. Ada juga sebagian anak yang menyimpannya sendiri terutama untuk yang sudah remaja. Namun, penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka bagaimana mengatur uang THR dengan bijak agar mereka tidak menjadi konsumtif.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk mengatur uang THR
1. Membangun Keterampilan Keuangan Sejak Dini.
Mengajarkan anak-anak untuk mengatur uang THR membantu mereka membangun keterampilan keuangan yang penting sejak dini. Mereka akan belajar tentang pentingnya menabung, memprioritaskan pengeluaran, dan menghindari perilaku konsumtif yang tidak perlu.
2. Menghindari Pemborosan.
Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, anak-anak mungkin cenderung memboroskan uang THR mereka dengan membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan. Ini bisa mengajarkan mereka kebiasaan buruk yang bisa berlanjut ke masa dewasa.
3. Membentuk Sikap yang Bertanggung Jawab.
Mengatur uang THR dengan bijak membantu anak-anak mengembangkan sikap yang bertanggung jawab terhadap keuangan mereka sendiri. Mereka akan belajar untuk memikirkan konsekuensi jangka panjang dari pengeluaran mereka dan menjadi lebih sadar akan nilai uang.
4. Memahami Nilai Kerja Keras.
Dengan mengajarkan anak-anak bahwa uang THR merupakan hasil dari kerja keras orang tua, mereka akan lebih menghargai nilai uang dan tidak menghabiskannya dengan sia-sia. Ini dapat membantu mereka mengembangkan apresiasi terhadap usaha dan pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan uang.
5. Menanamkan Pola Pikir Tentang Rezeki.
Pemahaman bahwa rezeki uang tidak hanya milik kita sendiri, tetapi juga memiliki hak orang lain di dalamnya, mengajarkan kita untuk berbagi, peduli, dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan kesejahteraan orang lain di sekitar kita. Ini merupakan prinsip yang sangat penting dalam Islam dan banyak nilai-nilai moral dan etika lainnya. Selain itu, menciptakan ikatan sosial yang kuat dan membantu membangun masyarakat yang lebih adil dan berempati.
Contoh Sederhana
Sebagai contoh sederhana, setelah anak menerima uang THR, orang tua dapat membantu mereka untuk:
* Membagi uang tersebut menjadi tiga bagian: untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan amal.
* Mengajarkan anak untuk membuat daftar barang-barang yang mereka butuhkan dan menentukan prioritas untuk membelinya.
* Mendorong mereka untuk menabung sebagian dari uang THR mereka untuk masa depan, misalnya untuk biaya pendidikan atau kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan memberikan contoh-contoh seperti ini dan melibatkan anak dalam pengelolaan keuangan sehari-hari, orang tua dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan keuangan yang penting dan mengatur uang THR dengan bijak. Ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masa depan keuangan mereka. Semoga Allah mudahkan kita untuk memberi pengalaman bermakna ini kepada anak-anak. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H