Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UDL untuk Pendidikan Inklusi

6 Februari 2024   15:45 Diperbarui: 7 Februari 2024   09:57 3159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Krisanti_kazan

Tema debat capres kelima tentang pendidikan dan inklusi membawa saya pada konsep Universal Design for Learning yang pernah saya pelajari beberapa tahun silam. Universal Design for Learning (UDL) adalah kerangka kerja pendidikan yang dikembangkan oleh David H. Rose, Ed.D, bekerja sama dengan Center for Applied Special Technology (CAST) di Harvard Graduate School of Education. UDL mempromosikan pendidikan inklusif dengan merancang lingkungan belajar yang memenuhi beragam kebutuhan semua peserta didik.

Guru dalam bayangan sebagian besar masyarakat adalah seseorang yang berdiri di depan kelas dan menyampaikan pengetahuan kepada sejumlah siswa. Namun, yang sering terlupakan adalah persiapan dan perencanaan yang matang untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Tugas untuk mengembangkan kurikulum yang memenuhi standar pendidikan sambil tetap menarik dan relevan bisa menjadi tantangan yang sulit. Inilah saat Universal Design for Learning (UDL) muncul dengan perannya yang penting, memberikan sejumlah keuntungan baik bagi guru maupun siswa.

Baca Juga: Kebutuhan Pendidikan Inklusif yang Terjawab Melalui Kurikulum Merdeka

UDL merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan prinsip-prinsip desain universal untuk memberikan aksesibilitas kepada semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Berikut adalah tiga prinsip utama dari UDL yang dapat meningkatkan pembelajaran inklusif:

1. The WHAT of Learning untuk menghadirkan representasi.

Prinsip ini menekankan pentingnya menyajikan informasi dan konsep dengan berbagai cara agar dapat diakses oleh beragam gaya belajar dan kebutuhan siswa. Beberapa strategi untuk menerapkan prinsip ini meliputi:

*Penggunaan Multimedia: Memanfaatkan gambar, audio, video, dan teks untuk menyajikan informasi.

*Pilihan Bahasa: Menyediakan materi dalam berbagai bahasa atau menggunakan simbol dan gambar untuk mendukung pemahaman.

Contoh penerapan: Saat mengajar tentang struktur sel, guru dapat menggunakan model 3D, diagram, dan presentasi audiovisual untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.

2. The HOW of Learning untuk menghadirkan cara bertindak dan mengekspresikan diri.

Prinsip ini menekankan perlunya memberikan berbagai opsi bagi siswa dalam menunjukkan pemahaman mereka dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Beberapa strategi untuk menerapkan prinsip ini melibatkan:

*Pilihan Format Tugas: Memberikan opsi format tugas seperti proyek, presentasi, atau tulisan untuk memungkinkan siswa mengekspresikan pemahaman mereka sesuai dengan kekuatan mereka.

*Penggunaan Teknologi: Mendorong penggunaan teknologi untuk menyajikan tugas atau memfasilitasi komunikasi.

Contoh penerapan: Saat mengevaluasi pemahaman siswa tentang suatu konsep, guru dapat memberikan opsi untuk membuat poster, presentasi, atau membuat video singkat.

3. The WHY of Learning untuk menghadirkan engagement (keterlibatan).

Prinsip ini menyoroti kebutuhan akan variasi dalam cara siswa terlibat dan mempertahankan minat mereka dalam pembelajaran. Beberapa strategi untuk menerapkan prinsip ini mencakup:

*Relevansi Materi: Menyusun konten pembelajaran yang terkait dengan pengalaman hidup dan minat siswa.

*Pemberian Pilihan dan Kendali: Memberikan siswa pilihan dalam topik, metode, atau urutan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi.

Contoh penerapan: Saat mengajar sejarah, guru dapat menyediakan proyek penelitian yang memungkinkan siswa memilih topik yang menarik bagi mereka secara pribadi.

Secara ederhananya, UDL adalah tentang menciptakan peluang belajar bagi semua orang. Prinsip UDL membantu sekolah dalam meningkatkan dan mengoptimalkan pembelajaran untuk semua siswa, sambil tetap mengingat tujuan pembelajaran. Dengan demikian, tujuan UDL adalah untuk memastikan bahwa pembelajaran yang sama terjadi, terlepas dari perbedaan individu.Dengan menerapkan prinsip-prinsip Desain Universal untuk Pembelajaran, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, mendukung keberagaman siswa, dan mempromosikan kesempatan belajar yang setara bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun