4. Program Bimbingan dan Konseling
Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada perkembangan pribadi. Program bimbingan dan konseling terintegrasi membantu siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, dalam mengelola tantangan emosional dan sosial.
Kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka dalam pendidikan inklusif membutuhkan partisipasi semua pihak. Pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat perlu bersatu untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung setiap anak, tanpa memandang latar belakang atau kebutuhan khusus.
Dengan mengadopsi Kurikulum Merdeka, pendidikan inklusif bukan hanya menjadi visi, tetapi juga realitas yang dapat diakses oleh semua anak. Ini adalah langkah menuju masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diberikan peluang yang setara dalam meraih pendidikan dan kemajuan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H