Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebutuhan Pendidikan Inklusif yang Terjawab Melalui Kurikulum Merdeka

6 Februari 2024   09:38 Diperbarui: 7 Februari 2024   09:59 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Program Bimbingan dan Konseling

Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada perkembangan pribadi. Program bimbingan dan konseling terintegrasi membantu siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, dalam mengelola tantangan emosional dan sosial.

Kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka dalam pendidikan inklusif membutuhkan partisipasi semua pihak. Pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat perlu bersatu untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung setiap anak, tanpa memandang latar belakang atau kebutuhan khusus.

Dengan mengadopsi Kurikulum Merdeka, pendidikan inklusif bukan hanya menjadi visi, tetapi juga realitas yang dapat diakses oleh semua anak. Ini adalah langkah menuju masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diberikan peluang yang setara dalam meraih pendidikan dan kemajuan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun