Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memunculkan Momen "WOW dan AHA" Melalui Proyek AMBAK

25 Mei 2023   11:03 Diperbarui: 25 Mei 2023   11:06 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa manfaatnya belajar Kimia/Matematika/Fisika/dll?

Alasan apa yang menggerakkan produsen membuat perasa makanan buatan?

Mengapa wajan teflon tidak lengket untuk memasak?

Apa dampak penggunaan wajan teflon bagi tubuh kita?

Bagaimana proses membuat pengahapus cat kuku? 

Apa yang menyebabkan kuman mati ketika disemprot hand sanitizer?

Seringkali memunculkan pertanyaan yang keluar dari mulut siswa dalam proses pembelajaran tidak semudah guru menjawabnya. Perlu pemantik yang tepat untuk bisa memunculkan hal tersebut dalam proses pembelajaran. Bertanya adalah cara efektif untuk membangun pemahaman sebelum menggali lebih dalam detailnya. Keterampilan bertanya mempunyai beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk menumbuhkan rasa rasa ingin tahu pada diri siswa yaitu membangkitkan motivasi dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ketika siswa mampu menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka akan memunculkan momen "WOW dan AHA" dan mendatangkan energi positif untuk menggali lebih detail.

Tantangan yang muncul pada pelajaran bagian teori adalah guru sering kali terjebak dalam penugasan hapalan, merangkum, dan mengerjakan soal melalui buku teks sehingga siswa merasa bosan serta tidak termotivasi. Bahkan penugasan yang seragam/sama membuat siswa dengan keterampilan beragam tidak terfasilitasi dengan baik. Sejalan dengan implementasi Merdeka Belajar, salah satu peran guru adalah melaksanakan inovasi pembelajaran untuk menjawab kebutuhan peserta didik dan menciptakan iklim pembelajaran yang memerdekakan. Siswa perlu dilibatkan penuh untuk menumbuhkan rasa kepemilikan akan kegiatan tersebut. Guru harus mulai berkolaborasi dengan siswa sehingga pembelajaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

 

Berikut contoh praktik baik salah satu materi pelajaran Kimia tentang senyawa turunan alkana (bisa diterapkan untuk mata pelajaran lain juga). Pada topik ini, praktik yang sering terjadi guru fokus pada penjelasan tatanama turunan alkana. Banyak waktu terpakai tetapi terasa kurang bermakna karena berkutat pada teori dan tidak menyentuh kehidupan sehari-hari siswa. Bukan berarti tatanama tidak penting untuk dipelajari, tetapi bisa dibuat metode yang lebih bermakna bukan sekadar menghapal saja. Untuk praktik baik yang dilakukan yaitu berkolaborasi dengan siswa untuk membuat kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna. Siswa dilibatkan secara penuh dari membuat konsep kegiatan hingga proses penilaian. Proyek dimulai dengan memunculkan pertanyaan AMBAK dari siswa dan lanjut dengan mengeskplorasi lebih detail jawaban dari pertanyaan tersebut. Istilah AMBAK merupakan akronim dari "Apa Manfaatnya Bagiku?". Istilah ini dikenalkan di dalam buku Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan karya Bobbi DePorter. Menurutnya, siswa akan lebih mudah menyerap fakta, konsep, prosedur dan prinsip sebuah ilmu jika disajikan dengan cara yang menyenangkan dan berkesan. Siswa akan tergerak dan termotivasi jika menemukan jawaban konkrit berupa manfaat dari apa yang dipelajarinya. Proyek ini mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang mendorong peran guru baik dalam pengembangan kurikulum maupun dalam proses pembelajaran. Selain sebagai salah satu sumber belajar, guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan berkolaborasi dengan siswa.

Detail kegiatan praktik baik terbagi dalam 3 sesi, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun