Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pengajar Praktik Angkatan 11; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Power of Afirmasi Positif

19 Januari 2023   09:59 Diperbarui: 20 Januari 2023   10:34 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

- “Bekal apa yang kamu bawa untuk makan siang hari ini?”. Saya biasanya lanjutkan dengan, “Kamu sudah berterima kasih ke Ibu mu belum?”. Pertanyaan berlanjut ke siswa lain secara acak.

- “Coba kamu beri afirmasi positif salah satu teman sekelasmu pagi ini”. Biasanya saya akan memberi contoh awal, misal “Halo Bima, kamu semakin hari terlihat bersemangat saat pelajaran Kimia”. Bima akan melanjutkan memberi afirmasi positif kepada siswa lain, dst. Pertanyaan ini bisa dilanjutkan dengan “Bisa kamu ungkapkan kenapa kamu terlihat semakin bersemangat akhir-akhir ini?” dan seterusnya.

Kegiatan sederhana tersebut sebagai cara untuk memahami keadaan dan perasaan siswa. Siswa merasa diperhatikan bukan hanya dari sisi pengetahuan saja. Hubungan emosional positif sangat mudah terjalin dengan kegiatan tersebut.

2. Afirmasi Positif.

Afirmasi adalah kalimat yang ditujukan untuk memengaruhi pikiran sadar, sehingga pada gilirannya akan berdampak pada perilaku, pola pikir, kebiasaan dan lingkungan. Sikap guru di kelas secara tidak langsung berperan dalam membentuk kebiasaan dan pola pikir siswa yang secara umum masih membutuhkan external motivation dalam proses menumbuhkan sikap belajar yang positif.

Setelah mendapat perhatian seluruh siswa, saya memulai kegiatan pembelajaran dengan rasa senang dan siswa juga akan merasa nyaman memulai pembelajaran apapun bentuk kegiatan yang akan kami lakukan. Ada momen dimana siswa menemui kesulitan memahami materi atau mengkonstruksi suatu informasi pada saat pembelajaran. Hal tersebut sangat wajar dan disinilah tugas saya sebagai guru untuk memberi motivasi supaya ritme dan antusiasme kelas tidak turun. Cara sederhana yang saya lakukan adalah memberi arahan dan diakhiri dengan memberi afirmasi positif seperti:

- “Mudah kan?”

- “Nah, kamu bisa. Coba bantu temanmu”

- “Tenang saja, ini akan mudah kok materinya”

- “Bagaimana? Sudah bisa kita lanjutkan ke level selanjutnya?” 

Langkah sederhana yang saya coba tersebut ternyata mampu menciptakan suasana kelas yang sangat kondusif. Bahkan dengan kompleksitas materi yang siswa pelajari, tanpa mereka sadari mampu dipahami dengan cukup baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun