Mohon tunggu...
Gibos.id
Gibos.id Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pria melankolis yang suka berimajinasi terangi hari-harimu dengan wajah positifku. hai saya saldy, hobi menggambar, kelebihan mengkhayal, isi konten sesuai dengan opini terhadap realita.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Konsep Kuasa Pengetahuan dari Michel Foucault

1 Maret 2024   13:37 Diperbarui: 1 Maret 2024   13:37 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-pertama kita harus memahami mengenai kuasa pendisipilinan itu sebagai kuasa yang bekerja pada level individu. (Foucault, 2006: 75). tepatnya, pada biopolitik (tubuh individu). Biopolitik atau biopower, sebagaimana dirangkum oleh Foucault, mencakup penaklukkan tubuh dan pengendalian populasi. Ini adalah bentuk kekuatan yang menyebar melalui masyarakat sebagai alat efektif dalam hubungan kekuasaan yangs digunakan untuk normalisasi tindakan sosial dan perilaku populasi. Teori biopolitik merupakan kerangka analisis yang mengaitkan antara aspek biologis dan politis. Dalam perspektif biopolitik, masyarakat dipandang sebagai objek kalkulasi politik dan mekanisme untuk diberdayakan dengan berbagai instrumen kekuasaan dan mekanisme disiplin, dengan tujuan untuk menjamin keamanan negara.

Foucault tidak sekedar berpandangan negatif terhadap masyarakat disipliner. Ia berpandangan bahwa hal itu juga memiliki konsekuensi positif. Sebagai contoh, ia melihat displin berfungsi dengan baik dalam lingkup masyarakat militer dan di berbagai pabrik industri. Bagaimanapun, Foucault memiliki ketakutan yang sungguh-sungguh terhadap menyebarnya disiplin, karena hal itu mulai terlihat masuk ke dalam jaringan institusi negara, sehingga akan menjadikan seluruh masyarakat sebagai bidang persepsi dan objek disiplin. 

Dalam The Birth of The Clinic, tugas utama dokter pada hakikatnya adalah politis. Seorang dokter dengan kapasitas pengetahuan yang dimilikinya mempunyai otoritas penuh untuk menghakimi  seseorang itu sehat atau sakit. Dokter bisa dengan mudah menjustifikasi bahwa seseorang itu sakit padahal, sejatinya ia sehat. Otoritarianisme dokter ini diperteguh dengan derap dan rumah sakit didirikan untuk menampung kuasa pengatahuan dokter. 

Foucault tidak melihat disiplin tersebar secara merata di seluruh masyarakat. Lebih tepatnya, ia mengamati bahwa disiplin "mengerumuni" masyarakat dan memengaruhi bagian-bagian masyarakat secara bertahap seiring berjalannya waktu. Namun, pada akhirnya, institusi masyarakat yang lebih besar akan secara signifikan terpengaruh olehnya. Foucault menyampaikan pertanyaan retoris dengan mengatakan, "Apakah mengherankan bahwa penjara menunjukkan kemiripan dengan pabrik, sekolah, barak, rumah sakit, yang semuanya menunjukkan ciri-ciri penjara?" (Foucault, 1979: 228).

Kuasa pendisiplinan tidak hanya dilakukan oleh ruang, melainkan juga waktu. Dalam kerja pabrik misalnya, lama produksi yang dihasilkan oleh seorang pekerja dihitung dengan cermat hingga hitungan detik. Hal ini dapat membuat pekerja terhindarkan dari berhela-hela. Keseluruhan kerja kuasa pendisiplinan tersebut membentuk tubuh individu yang taat. Dengan cara seperti itu bagi Foucault, tubuh menjadi bermanfaat dan dapat dimanfaatkan. Kuasa pendisiplinan tentu harus berlangsung secara koninyu agar tubuh terjaga kepatuhannya.

Referensi:

Foucault, M. Psychiatric Power: Lectures at the Collge de France, 1973-1974. Ed. Jacques Lagrange, trans. Graham Burchell, intro. Arnold I. Davidson,(London: Palgrave, Macmillan 2006). Extract from Chapter One, 7 November 1973." Foucault Studies (2007): 3-6.

Foucault, M. Discipline and Punish: The Birth of Prison, (Vintage: New York, 1979).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun