Mohon tunggu...
Sri Kristiyani
Sri Kristiyani Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu perlu ide dan ide itu perlu dicari dan direnungkan

Panggilan menjadi seorang guru bukannya semakin mudah, tetapi kita akan mampu melewatinya jika kita menggunakan hati kita untuk menjalani panggilan tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gagne's Nine Levels of Learning dari Kacamataku

14 Oktober 2021   18:35 Diperbarui: 14 Oktober 2021   19:47 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Robert M. Gagne adalah seorang ahli psikologi yang berasal dari Amerika, yang banyak melakukan penelitian mengenai fase-fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hierarki belajar. Teori belajar yang dikemukakan Gagne merupakan perpaduan yang seimbang antara behaviorisme dan kognitivisme, yang berpangkal pada teori pemrosesan informasi. 

Menurut Gagne, cara berpikir seseorang tergantung pada kondisi internal, yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan kondisi eksternal, yaitu rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Kondisi eksternal ini oleh Gagne disebut "Gagne's Nine Levels of Learning".

Merupakan proses sistematis yang memiliki pendekatan behavior dengan fokus pada hasil atau perilaku selama proses pembelajaran. Artinya, semua 9 tahapan itu tidak bisa diacak, dikurangi, ataupun diganti serta harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. 

Hal inilah yang membuat teori Gagne ini tidak mudah untuk dilaksanakan, terutama dalam pembelajaran daring yang waktu sinkronusnya pun dibatasi. Meskipun demikian, saya sangat tertarik dengan teori ini dan akan menyoroti 2 kelebihannya dalam bentuk sebuah refleksi.

Kebihan pertama, teori Gagne mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran dengan detail sehingga pembelajaran yang akan dilakukan menjadi lebih terarah dan terstruktur. 

Setelah saya membaca "Gagne's Nine Levels of Learning" dengan saksama, tahapan-tahapan awal pembelajaran sampai akhir ditulis dengan detail sehingga itu memerlukan pemikiran yang matang dan kreatif sebelum melakukan pembelajaran. 

Kalau dibandingkan dengan rancangan pembelajaran yang saya buat, tahapan yang saya lupakan, yaitu meningkatkan daya ingat dan pertukaran pengetahuan (enhancing retention and transfer) karena penutup sebuah pembelajaran yang saya lakukan biasanya hanya menilai kinerja dengan sumatif atau rubrik. 

Hal inilah yang mungkin membuat anak melupakan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Misalnya, aspek kebahasaan tentang kalimat aktif dan pasif serta kalimat majemuk. Itu sudah pernah dipelajari di kelas 7 dan 8, tetapi begitu di kelas 9, saya harus mengulang dari awal lagi, benar-benar dari konsep dasarnya.

Sementara itu, tahapan yang terkadang saya lupakan adalah memberikan umpan balik (providing feedback), terutama yang dari teman serta siswa sendiri dalam bentuk refleksi. 

Padahal, hal ini penting untuk melatih siswa menyadari kekurangannya dalam mempelajari materi tertentu sehingga bisa memperbaiki pada tahapan materi berikutnya serta melatih siswa untuk bisa menilai kelebihan dan kekurangan orang lain dengan memberikan kritik ataupun pujian. 

Selain itu, saya juga kurang maksimal dalam tahapan mengingat kembali pengetahuan yang telah dipelajari (stimulating recall of prior learning) karena biasanya saya melakukan hanya sekilas dan itu pun tidak konsisten dengan alasan waktu pembelajaran daring yang saya punya tidak banyak, yaitu hanya 80 menit sesi sinkronus dalam satu minggu.

Kelebihan yang kedua adalah pembelajaran dikendalikan oleh guru agar hasil maksimal. Untuk itu, guru harus mempersiapkan rancangan pembelajaran yang matang yang dimulai dari mengidentifikasi kapabilitas yang akan dipelajari, menganalisis tugas atas tujuan, dan memilih peristiwa pembelajaran yang cocok yang disusun dengan baik sehingga pembelajaran yang diinginkan dapat dikendalikan guru serta mendapatkan hasil yang maksimal. 

Analisis tugas merupakan kunci bagi pengajaran yang efektif, artinya tugas apapun yang akan diberikan, guru harus memastikan bahwa semua komponen yang diperlukan telah dipelajari. 

Dalam hal ini, saya menyadari mungkin selama ini hasil pembelajaran saya kurang maksimal karena saya kurang memperhatikan analisis tugas dan tujuan secara konsisten.

Sebagai penutup refleksi, saya berharap bisa menerapkan teori Gagne dalam pembelajaran di kelas meskipun hal itu berarti saya harus mampu membuat rancangan pembelajaran yang sistematis dengan 9 tahapan yang detail dan bermakna. 

Itu bukanlah hal yang mudah karena bila saya tidak mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan menciptakan metode pembelajaran yang menarik perhatian siswa akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Kerja keras, komitmen, dan kreativitaslah yang saya butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun