Biografi
Erich Fromm lahir pada tahun 1900 di Frankfurt, Jerman. Keluarga Erick Fromm adalah keluarga yang taat beragama Yahudi, setelah dewasa dia menjadi seorang mistikus yang atheis. Fromm menerima gelar Ph.D-nya dari Heidelberg tahun 1922, dan setelah itu berkarir sebagai psikoterapis. Menjelang akhir karirnya, dia pindah mengajar ke Mexico city dan melakukan berbagai penelitian tentang hubungan kelas-kelas ekonomi dengan tipe-tipe kepribadian dan meninggal pada tahun 1980 di Swiss.Â
Teori
Keunikan teori Fromm terletak pada usahanya menggabungkan Freud dan Mark. Di satu sisi, Freud memfokuskan teorinya pada alam bawah sadar, kebutuhan-kebutuhan biologis, refresi dan lain sebagainya. Freud mempostulatkan bahwa karakter manusia ditentukan oleh aspek biologis. Sedangkan Mark berpendapat bahwa manusia ditentukan oleh masyarakat tempat hidupnya, khususnya oleh sistem ekonomi yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Fromm menambahi dua sistem deterministik yaitu ide tentang kebebasan. Fromm mengarahkan orang untuk melampaui determinisme yang ditentukan oleh Freud dan Marx. Sebenarnya Fromm menjadikan ide tentang kebebasan ini sebagai karakteristik utama manusia. contoh determinasi sendiri adalah determinisme biologis ala Freudian yang merupakan binatang. Binatang tidak mencemaskan masalah kebebasan, insting mereka telah disiapkan menghadapi segala sesuatu. Tupai, misalnya, tidak perlu pusing-pusing memikirkan mereka akan jadi apa setelah dewasa. Mereka harus jadi tupai, itu saja.
Sementara contoh determinisme ala Mark adalah masyarakat tradisional zaman pertengahan. Seperti Tupai, sedikit sekali orang dizaman pertengahan yang memilih karir sebagai konsultan psikologis, karena memang tidak ada yang butuh konsultasi. Pada kenyataan bahwa kebebasan kita dibatasi oleh determinisme biologis dan sosial tidaklah dapat diingkari.
Jadi, ide tentang individu, yaitu pikiran, perasaan, kesadaran moral, kebebasan dan tanggung jawab individual, memerlukan waktu 500 tahun untuk tumbuh menjadi seperti sekarang. Tapi dengan datangnya individualitas, maka muncul pula isolasi, alienasi, dan keraguan. Kebebasan menjadi sesuatu yang susah diperoleh dan kita cenderung melarikan dirinya.
Â
Kondisi Eksistensi Manusia
- Dilema Eksistensi
Menurut Fromm hakekat manusia bersifat dualistik.
Empat dualistik dalam diri manusia yang merupakan kondisi dasar eksistensi manusia, yaitu :