Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Investor Tersembunyi di Balik Konglomerat Dunia

31 Oktober 2024   08:03 Diperbarui: 31 Oktober 2024   08:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bisa melihat contoh nyata di Indonesia. Beberapa konglomerat terbesar seperti Salim Group dan Bakrie Group telah menunjukkan bagaimana kepemilikan tersebar membantu mereka tetap bertahan, bahkan ketika krisis ekonomi melanda.

- Salim Group: Ketika krisis finansial Asia melanda, Salim Group beralih ke bank-bank multinasional dan investor institusi untuk mendanai operasional dan restrukturisasi bisnis mereka. Ini memungkinkan mereka untuk terus ekspansi meski menghadapi pembatasan dari pemerintah Indonesia.

- Bakrie Group: Salah satu konglomerat terbesar di Indonesia yang memiliki sektor bisnis yang luas. Dengan kemitraan global, Bakrie mampu mengatasi tekanan domestik dan memperluas bisnisnya ke pasar internasional.

5. Contoh Global: Raksasa Teknologi dan Investasi Institusional

Perusahaan teknologi seperti Microsoft, Amazon, Tesla, dan Meta juga menerapkan strategi serupa. Mereka mengandalkan kepemilikan institusi untuk menjaga stabilitas dan ketahanan bisnis. Laporan menunjukkan bahwa sebagian besar saham perusahaan ini dimiliki oleh investor institusional, yang memberikan mereka dukungan tidak hanya finansial tetapi juga strategi operasional global.

Teori ekonomi seperti "Modern Portfolio Theory" yang dikemukakan oleh Harry Markowitz menjelaskan bagaimana diversifikasi saham membantu meminimalisir risiko. Konsep ini diterapkan oleh perusahaan teknologi dalam kepemilikan tersebar untuk menjaga pertumbuhan yang stabil dan melindungi perusahaan dari ancaman geopolitik, seperti perang dagang antara AS dan Tiongkok.

6. Menghadapi Tantangan Geopolitik dan Geostrategi

Di era persaingan global yang semakin ketat, perusahaan multinasional menghadapi tekanan dari konflik perdagangan, ketegangan politik antarnegara, hingga masalah rantai pasokan yang kompleks. Di sinilah pentingnya investor global yang tersembunyi. Aliansi dengan investor besar internasional memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan akses ke berbagai sumber daya di tengah ketidakpastian global.

Industri Semikonduktor adalah contoh konkret. Perusahaan seperti TSMC dan Intel kini mencari investor dari berbagai negara untuk menjaga rantai pasokan yang stabil, sekaligus meminimalisir ketergantungan pada satu pasar atau wilayah saja.

7. Teori Ekonomi yang Mendukung Strategi Kepemilikan Tersebar

Beberapa teori ekonomi bisa digunakan untuk memahami fenomena ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun