Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Psikologi Ketakutan

30 Oktober 2024   07:24 Diperbarui: 30 Oktober 2024   07:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Psikologi Ketakutan 

Mengapa Kita Suka Takut dan Bagaimana Ketakutan Memperkuat Hubungan Sosial?

Di balik teriakan panik dan jantung berdebar cepat saat berhadapan dengan kegelapan, terletak fenomena menarik yang disebut "psikologi ketakutan." Penelitian terbaru dari University of Minnesota di rumah hantu Onionhead's Revenge, yang berlokasi di Mall of America, mengungkap bahwa banyak orang sengaja memilih untuk menakuti diri sendiri di tempat menyeramkan. 

Pertanyaannya adalah: apa yang membuat kita menikmati rasa takut, dan mengapa ketakutan justru meningkatkan hubungan sosial kita?

 Apa Itu Psikologi Ketakutan?

Psikologi ketakutan adalah cabang studi yang meneliti bagaimana ketakutan terbentuk, bagaimana ia memengaruhi emosi kita, serta cara kita merespon ketakutan itu. Dalam konteks tempat wisata horor, psikologi ketakutan menggambarkan mengapa orang memilih untuk menikmati pengalaman menakutkan secara sadar dan bagaimana ini memengaruhi hubungan mereka dengan orang lain. 

Ketakutan sendiri bukan hanya insting bertahan hidup---di mana tubuh kita secara otomatis bereaksi terhadap ancaman---tetapi juga bisa menjadi sesuatu yang diinginkan, bahkan menyenangkan, bagi sebagian orang.

Mengapa Ketakutan Dijadikan Topik Penelitian?

Studi ini menggali pertanyaan fundamental tentang bagaimana ketakutan mempengaruhi manusia, terutama dalam konteks rekreasi. Jika biasanya ketakutan diasosiasikan dengan pengalaman yang negatif, mengapa justru banyak orang sengaja mencari sensasi ketakutan? 

Motivasi peneliti adalah untuk memahami bagaimana ketakutan yang dikendalikan, seperti di rumah hantu, memiliki efek yang berbeda dari ketakutan yang tak terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun