Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Film

Rahasia Kemenangan High Noon di Academy Awards

29 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simbolisme dalam "High Noon"

"High Noon" dipenuhi dengan simbolisme kuat yang memperkuat narasi moralnya. Jam yang terus berdetak, memperlihatkan waktu yang semakin mendekati tengah hari, menjadi simbol ketegangan dan takdir yang tak terhindarkan. 

Waktu dalam film ini berjalan sesuai dengan waktu nyata, sehingga menciptakan atmosfer tegang yang tak tertandingi. Penggunaan waktu sebagai simbol tekanan psikologis menjadi elemen penting yang menarik perhatian juri Academy Awards.

Selain itu, kesendirian Kane melambangkan perjuangan individu melawan ketidakadilan dan pengecut. Para penduduk kota yang memilih untuk tidak terlibat mencerminkan sikap apatis masyarakat terhadap kebenaran ketika itu membawa risiko. "High Noon" seolah menantang penontonnya untuk merenungkan kembali peran mereka dalam menghadapi ketidakadilan, apakah akan berdiri dan melawan atau memilih diam demi keamanan.

Motivasi di Balik Film: Refleksi Era McCarthyism

Pada tahun 1950-an, Amerika Serikat berada dalam bayang-bayang McCarthyism, sebuah periode di mana ketakutan terhadap komunisme mendorong pemerintah untuk melakukan penyelidikan dan perburuan terhadap individu-individu yang dicurigai sebagai komunis. 

Penulis naskah "High Noon", Carl Foreman, adalah salah satu korban dari McCarthyism ini, dan banyak yang menganggap bahwa film ini adalah refleksi dari pengalaman pribadi Foreman dalam menghadapi ketidakadilan dan penindasan.

Will Kane yang ditinggalkan oleh komunitasnya adalah gambaran dari individu yang dikucilkan karena menolak untuk tunduk pada tekanan. Dalam konteks ini, "High Noon" menjadi lebih dari sekadar film koboi; ia menjadi kritik sosial yang mendalam terhadap pengecutan masyarakat yang memilih diam saat melihat ketidakadilan terjadi.

Pandangan Kritikus dan Juri Academy Awards

"High Noon" mendapatkan pujian luas dari kritikus, yang mengakui nilai artistik dan moralnya. Salah satu aspek yang paling dipuji adalah akting Gary Cooper, yang berhasil menghidupkan karakter Kane dengan keteguhan dan keberanian. Cooper memenangkan Academy Award untuk Aktor Terbaik, dan banyak kritikus menganggapnya sebagai salah satu penampilan terbaik dalam kariernya.

Selain akting, kritikus juga memuji teknik sinematografi yang digunakan oleh sutradara Fred Zinnemann. Pemilihan sudut kamera yang memperlihatkan kota yang sunyi dan Kane yang sendirian di tengah jalan menciptakan suasana yang dramatis dan emosional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun