Ajaran ini tidak hanya relevan untuk kita sebagai orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak kita. Dengan mengajarkan mereka untuk bersyukur, kita membantu mereka membangun fondasi kebahagiaan yang kokoh, yang tidak tergoyahkan oleh apapun yang terjadi di dunia luar.
Dengan begitu, dunia yang penuh dengan perang, kekacauan, dan berita buruk tidak akan mampu merusak kebahagiaan batin mereka. Karena mereka tahu bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, dari rasa syukur yang tulus setiap hari. (KH.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H