Kedua, alam bawah sadar adalah bagian yang tidak bisa kita abaikan. Seperti yang diungkapkan dalam film, apa yang tersembunyi dalam pikiran kita suatu saat bisa muncul ke permukaan dengan cara yang tak terduga. Kita perlu memiliki kesadaran diri yang cukup untuk memahami dan mengelola bagian dari diri kita yang tersembunyi ini.
Ketiga, film ini juga menekankan bahwa ada aspek primal dari kepribadian manusia yang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Kita mungkin memiliki norma-norma sosial yang mengatur perilaku kita, tetapi dorongan-dorongan primal seperti ketakutan, agresi, dan hasrat selalu ada di bawah permukaan.
Kesimpulan
"The Substance" adalah lebih dari sekadar film horor. Dari sudut pandang psikologis, ini adalah kajian mendalam tentang bagaimana trauma, alam bawah sadar, dan dorongan primal membentuk kepribadian manusia.Â
Zat misterius dalam film berfungsi sebagai katalis yang memaksa karakter untuk menghadapi bagian terdalam dari diri mereka---bagian yang mereka hindari atau sembunyikan.Â
Ini adalah pengingat bahwa manusia tidak pernah sepenuhnya mengendalikan pikiran mereka, dan bahwa trauma serta alam bawah sadar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan kita.
Melalui lensa teori kepribadian Freud dan Jung, kita dapat melihat bahwa film ini tidak hanya memberikan ketakutan fisik, tetapi juga ketakutan psikologis yang mendalam, mengingatkan kita akan kekuatan alam bawah sadar dan pentingnya menyembuhkan trauma. (KH.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H