Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup, Mati, Terbakar, Tenggelam

15 Oktober 2024   21:18 Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:20 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

HIDUP, MATI, TERBAKAR, TENGGELAM

Aku hidup, aku mati, aku terbakar, aku tenggelam,  
Tergantung di antara langit dan bumi, aku terbang, namun jatuh.  

Cinta mengisi nadiku bagai api, menghanguskan jiwaku,  
Namun, aku menggigil dalam pelukan dingin kerinduan.  

Hatiku meledak dengan demam, panas yang mencekik,  
Namun aku membeku dalam keheningan ketidakhadiranmu.  

Di dalammu, kutemukan siksaan dan ekstasi,  
Jiwaku, bagai api, menyala dan memudar,  
Sebab dalam pelukanmu, aku hidup di setiap kematian,  
Dalam tatapanmu, aku menahan setiap luka lembut.  

Meski terbakar, meski tenggelam, aku bertahan,  
Karena dalam dirimu, kutemukan alasan untuk bangkit kembali.

KH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun