Persahabatan kita tumbuh seperti bisikan lembut, Â
Tawa yang kita bagi berubah menjadi sesuatu yang mendalam, Â
Sentuhanmu menjadi api di dinginnya musim, Â
Kobaran hangat, cinta yang tak terucap. Â
Namun cinta, kata mereka, jarang kembali, Â
Perjalanan maju tanpa jejak kembali, Â
Ikatan kita tumbuh dari kepercayaan dan kasih sayang, Â
Namun kini kita menyimpan hasrat yang membayang. Â
Dulu teman, kini kekasih sejati, Â
Namun cinta memeluk kita dalam lipatan emasnya, Â
Persahabatan mungkin berakhir dalam pelukan cinta, Â
Tapi tak akan pernah kembali seperti semula. Â
Meski begitu, aku menghargai setiap tatapan, Â
Karena cinta, bersamamu, bukanlah kebetulan. Â
Aku memelukmu, bukan karena takut, Â
Tapi karena cinta ini, aku simpan begitu dekat.
KH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H