Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Cinta Aku

11 Oktober 2024   13:16 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:29 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Cinta Aku

Dalam keheningan malam, aku berbalik ke dalam,  
Sebuah bisikan lembut mengingatkanku untuk mencintai,  
Menggenggam hatiku dengan tangan lembut,  
Karena dalam cinta diri, perjalananku dimulai.  
Aku adalah matahari, bangkit dari bayangan,  
Dengan setiap napas, aku merebut kembali kekuatanku,  
Mengisi ruang di mana keraguan pernah bersemayam,  
Aku menari dengan kekurangan, merangkul setiap bagian.  

Dengan tangan terbuka, aku menyambut jiwaku,  
Menghargai keindahan yang unik milikku,  
Setiap luka adalah cerita, setiap air mata adalah pelajaran,  
Dalam permadani hidupku, aku menemukan desainku.  
Cintai dirimu terlebih dahulu, dan dunia akan sejalan,  
Saat aku memelihara jiwaku, impianku terbang tinggi,  
Setiap ambisi mekar dari penerimaan diri,  
Di taman anugerah ini, aku menyalakan cahaya.  

Aku berdiri tegak, menjadi mercusuar harapan dan kekuatan,  
Percaya pada keajaiban yang mengalir dari dalam,  
Dengan hati yang tidak terbebani, aku meraih bintang,  
Dalam luasnya eksistensi, aku menemukan saudara.  
Jadi biarkan cinta bergema di ruang hatiku,  
Saat aku bangkit setiap hari, siap untuk mencipta,  
Karena ketika aku mencintai diri sendiri, segalanya akan tepat,  
Aku adalah seniman kehidupanku, membentuk takdirku.

KH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun