CINTA YANG TAK MUNGKIN
Aku telah mengikuti jejakmu selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, hanya untuk melihatmu dari kejauhan. Tidurku tak lagi nyenyak, makan pun tak terasa.Â
Pikiranku tak pernah membiarkanmu pergi, meskipun aku tahu kau mungkin tak akan pernah menyadari keberadaanku.Â
Dengan segala kekuatan yang kudapat dari matahari, langit, dan ribuan bintang, aku akhirnya memberanikan diri untuk melamarmu.Â
Namun, pada hari yang menentukan itu, aku jatuh ke dalam jurang yang tak berujung saat kau menolakku.
Aku menulis surat ini untuk melepaskanmu dari harapanku yang tak mungkin.Â
Tapi, meskipun begitu, aku akan mengingatmu untuk seribu tahun ke depan.Â
Aku paham, tak mungkin kau mencintai seorang asing seperti diriku.Â
Dengan air mata yang masih mengalir di pipiku, dan tangan yang gemetar saat menulis surat ini, izinkan aku mengucapkan terima kasih.Â
Terima kasih atas pelajaran hidup yang telah kau berikan padaku, atas kepahitan dan emosi keras yang kau lontarkan.
Aku yakin semua rasa sakit ini suatu saat akan berubah menjadi lukisan indah dalam ribuan tahun mendatang.Â
Dan jika suatu hari nanti kau menemukan seseorang yang benar-benar kau cintai, aku akan bahagia untukmu.Â
Semoga hidup memperlakukanmu dengan baik.Â
Dan jika kau pernah merasa putus asa, ingatlah, cinta selalu ada dalam kelimpahan dari seseorang seperti diriku, yang akan selalu mencintaimu apapun yang terjadi.
Terima kasih telah mengizinkanku masuk ke dalam hidupmu, walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat. Selamat tinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H