Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Hati

9 Oktober 2024   10:09 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BISIKAN HATI

Dalam sunyi malam, kuperhatikan bintang,  
Jiwaku bergetar, hatiku tak tertahan.  
Rasa ini begitu dalam, membara dalam jiwa,  
Namun bibirku kelu, tak mampu berbicara.

Kujelajahi impian, kuletakkan harapan,  
Bayangmu menghiasi setiap langkah dan perjalanan.  
Kususun kata-kata dalam benakku yang kelam,  
Berharap satu saat, keberanian datang.

Ah, seandainya angin bisa menyampaikan pesan,  
Berbisik lembut, menari di antara dahan.  
Seandainya langit mengerti kerinduan ini,  
Menjemput mimpiku, mengubah rasa sepi.

Ku ingin mentari menjadi saksi bisu,  
Menerangi hati yang terpenjara oleh ragu.  
Ku ingin setiap sinar yang menembus awan,  
Menggenggam perasaan yang terpendam dalam.

Tapi rasa ini menyiksa, semakin dalam,  
Seperti aliran sungai yang tak pernah padam.  
Malam ini, kuharap dunia mengerti,  
Betapa aku mencintaimu, meski tak terucap lagi.

Kau adalah melodi yang terus berulang,  
Dalam setiap detak jantung, ada namamu terukir.  
Namun, aku terjebak dalam bisu yang membelenggu,  
Menanti saat yang tepat, meski waktu tak menunggu.

Jadi aku bertanya pada angin dan bintang,  
Sampaikanlah rasa ini, biarkan hatiku terbang.  
Karena dalam setiap detak, kuingin kau tahu,  
Aku mencintaimu, meski tak bisa kukatakan padamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun