Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Kau tak Berarti

8 Oktober 2024   12:31 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:33 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kau tak berarti

Tak ada yang lebih menyakitkan di dunia ini, Daripada menyadari bahwa dia adalah segalanya bagimu, Namun bagi dia, kau tak berarti apa-apa, Hanya angin berlalu di malam yang sunyi.

Kau pernah melihatnya sebagai bintang terang, Yang menghiasi langit kelam hidupmu, Namun kini kau tahu bahwa sinar itu hanyalah ilusi, Membawa kesedihan yang tak tertahankan.

Setiap kenangan yang kau ciptakan bersamanya, Menjadi luka yang semakin dalam, Karena kenyataan pahit yang kau temukan, Bahwa cinta ini hanya khayalan.

Dalam setiap tatapan penuh harap, Kau melihat cermin hatimu yang hancur, Menyadari bahwa rasa ini tak berbalas, Meninggalkan kesedihan yang membara.

Hatimu menangis dalam diam yang sunyi, Meratapi cinta yang tak pernah terwujud, Kesakitan yang begitu mendalam, Saat kau menyadari bahwa kau hanyalah bayangan.

Cinta yang pernah terasa begitu nyata, Kini menjadi mimpi buruk yang menghantui, Meninggalkan luka yang takkan pernah sembuh, Menjadi hampa tanpa arti di dalam diri.

Dalam setiap hembusan napas yang berat, Ada rasa perih yang tak terungkapkan, Karena tak ada yang lebih menyakitkan, Daripada mencintai seseorang yang tak peduli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun