Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Syukur dan Kebahagiaan

2 Oktober 2024   09:10 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Menulis jurnal syukur: Setiap hari, tuliskan beberapa hal yang membuat Anda merasa bersyukur.

2. Meditasi syukur: Luangkan waktu untuk merenungkan hal-hal baik dalam hidup Anda.

3. Mengungkapkan rasa terima kasih: Secara aktif berterima kasih kepada orang lain atas kebaikan mereka, baik secara langsung maupun melalui tulisan.

Bersyukur Apakah Hanya Dilakukan oleh Orang Beragama atau Juga yang Tak Beragama?

Meskipun syukur sering kali dikaitkan dengan agama, seperti dalam Islam atau Kekristenan, banyak orang non-religius juga mengakui manfaat syukur. Menurut Bass, syukur bisa menjadi cara bagi siapa saja---terlepas dari keyakinan mereka---untuk menemukan makna dan tujuan hidup. Syukur tidak harus selalu terkait dengan entitas ilahi; bisa juga menjadi cara untuk menghargai alam, kehidupan, atau hubungan antar manusia.

Akhir kata

Syukur adalah praktik yang sangat kuat yang tidak hanya mendatangkan kebahagiaan, tetapi juga kesehatan fisik dan spiritual. Melalui berbagai buku dan penelitian, telah terbukti bahwa syukur adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih bermakna. Entah itu berasal dari kepercayaan agama atau dari sikap hidup sehari-hari, syukur membantu kita melihat dunia dengan perspektif yang lebih positif dan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi segala tantangan.(KH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun