Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengingat Jalaluddin Rumi

30 September 2024   12:14 Diperbarui: 30 September 2024   12:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengingat Jalaluddin Rumi

Hari ini, 30 September adalah hari kelahiran Jalaluddin Rumi. Unesco telah menetapkannya sebagai Rumi day mengingat sumbangannya yang besar terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Rumi telah menulis sebuah karya monumental yakni Matsnawi. Karya ini bukan sekadar kumpulan puisi biasa. Tapi sebuah persembahan yang mengajarkan bagaimana hubungan Manusia dengan Tuhannya. Cinta illahi, perjalanan spiritual manusia menuju pencerahan. Ia adalah panduan moral, filosofis, spiritual bagi pencari kebenaran lewat jalan sepi sufisme.

Beberapa bagian dari kitab Matsnawi dan puisi Rumi adalah seperti pemaparan berikut ini

1. Panduan Spiritualitas dan Tasawuf (Sufisme)

Masnawi ditulis sebagai panduan bagi para murid sufi dalam perjalanan rohani mereka menuju Allah. Rumi mengajarkan cara membersihkan hati dari pengaruh duniawi dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Puisi Rumi:

“Janganlah puas dengan cerita, bagaimana orang lain telah menjalani hidup mereka. Ungkapkan misteri dengan berjalan di jalanmu sendiri.”


2. Mengungkap Hakikat Cinta Ilahi

Salah satu tema utama dalam Masnawi adalah cinta ilahi. Rumi menggunakan cerita dan simbol untuk menunjukkan bahwa cinta sejati adalah cinta kepada Tuhan.

Puisi Rumi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun