Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Belajar yang Berhasil

27 September 2024   14:08 Diperbarui: 27 September 2024   14:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cara mencapai hasil yang baik dalam belajar

Pada suatu eksperimen Psikologi di sekolah perempyan, para gadis diajarkan cara bermain lempar dart untuk pertama kali, dan dua psikolog yang melakukan penelitian membagi para wanita muda tersebut menjadi beberapa kelompok.

1.  Kelompok Pertama Tim Kinerja

Anggota kelompok pertama Tim Kinerja, dan mereka diberitahu bahwa mereka harus mempelajari permainan dart dengan mencoba melempar dart sedekat mungkin ke pusat papan. Dengan kata lain, para peneliti memberi tahu para wanita bahwa cara terbaik untuk menang adalah dengan mengumpulkan poin.

2.  Kelompok Kedua Team Metode Pembelajaran.

Para psikolog juga mengumpulkan kelompok lain dari wanita muda. Mari kita sebut mereka Tim Metode Pembelajaran, dan mereka belajar bermain dart dengan cara yang sangat berbeda.

Para peneliti meminta gadis-gadis ini untuk fokus pada proses memperoleh keahlian, dan para wanita memulai dengan bekerja pada cara tepat untuk melempar dart, menguasai beberapa proses dasar seperti "jaga lenganmu dekat dengan tubuhmu." Kemudian, setelah para wanita menunjukkan beberapa keahlian, mereka didorong untuk membidik sasaran, perlahan-lahan beralih dari beberapa tujuan proses ke beberapa tujuan hasil seperti mengenai sasaran.

3.  Kelompok Tim Kebjaksanaan Konvensional

Akhirnya, ada kelompok kontrol. Instruksi mereka?

Para peneliti meminta mereka untuk sekadar "berbuat terbaik". Dengan kata lain, wanita muda ini dapat mengambil pendekatan apa pun yang mereka inginkan untuk mempelajari dart. Mari kita anggap kelompok ini sebagai Tim Kebijaksanaan Konvensional.

Eksperimen ini, dilakukan Anastasia Kitsantas,  psikolog Barry Zimmerman. Meskipun eksperimen tersebut dilakukan beberapa tahun lalu, Kitsantas masih menyimpan dart di kantornya di George Mason University,  dart seperti peninggalan penting dari beberapa suku Amerika Selatan yang terlupakan. Kitsantas memegang dart karena hasil yang mengejutkan dari penelitian tersebut.

Hasil  pada akhir eksperimen, ialah  para wanita di Tim Metode Pembelajaran secara dramatis mengungguli yang lain, dengan skor hampir dua kali lipat lebih tinggi daripada Tim Kebijaksanaan Konvensional. Para wanita juga menikmati pengalaman tersebut jauh lebih banyak.  

Pesan yang dapat diambil dari eksperimen dart adalah sederhana, didukung oleh semakin banyak penelitian, karena ternyata pembelajaran adalah sebuah proses, sebuah metode, sebuah sistem pemahaman. Ini adalah aktivitas yang membutuhkan fokus, perencanaan, dan refleksi, dan ketika orang tahu cara belajar, mereka memperoleh penguasaan dengan cara yang jauh lebih efektif.

Memang, proses pembelajaran ternyata menjadi salah satu prediktor pembelajaran yang paling penting. Satu analisis terbaru---atau sebuah studi tentang studi---menunjukkan bahwa metode pembelajaran secara dramatis mengubah hasil di hampir setiap bidang.

Singkatnya, orang yang diberikan metode cara belajar yang tepat akan mencapai hasil lebih tinggi dibanding otang yang hanya diberitahu obyektif yang harus dicapai atau orang yang diperbolehkan menggunakan cara sendiri-sendiri dalam mencapai obyektifnya.(KH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun