c.Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan tuhan yang maha esa;
d.Gemar berolahraga;
e.Senantiasa menjaga kesehatannya.
Berdasarkan indikator kemampuan awal bela negara sebagaimana tersebut di atas, maka hal yang wajib di garis bawahi adalah bela negara itu identik dengan kesehatan jasmani maupun rohani, dan apabila menghadapi persoalan isu kontemporer diera globalisasi saat ini, maka tidak cukup kesehatan jasmani menjadi satu-satunya acuan melainkan kesehatan rohani seperti kesehatan mental adalah faktor utama dalam mengatasi kemampuan berpikir masyarakat sehingga dapat memahami bagaimana cara menentukan dan memutuskan sesuatu.
Sudah disebut di atas bahwa kesehatan mental berkaitan dengan salah satunya kemampuan berpikir. Berpikir yang sehat berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan logika dan timbangan-timbangan rasional dalam memahami dan mengatasi berbagai hal dalam kehidupan. Dalam memahami pelbagai hal dalam kehidupan seseorang tidak saja dituntut berpikir logis, tetapi juga kritis dan kreatif.
Cara yang paling mudah memahami kesehatan dalam berpikir adalah dengan memahami kesalahan dalam berpikir. Sejumlah kesalahan berpikir (distorted thinking) berkontribusi dalam pelbagai masalah mental manusia. Kesalahan-kesalahan berpikir ini juga bisa mempengaruhi kemampuan manusia dalam mengendalikan diri (self control) dan pengelolaan stres (stress management) karena menjadi sebab hilangnya rasionalitas manusia dan munculnya interpretasi tidak realistik terhadap pelbagai kejadian di sekitar.
Oleh karenanya dalam menjawab tantangan isu-isu kontemporer ini wajib menjaga kewarasan berpikir agar seseorang siap secara mental, dan apabila tantangan tersebut berada di bawah tanggung jawab ASN maka perlunya sikap dan tindakan ASN yang memiliki jiwa atau mental yang tangguh agar terbentuknya suatu kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, dan empati pada perasaan orang lain. Orang yang cerdas emosinya, akan menampakkan kematangan dalam pribadinya serta kondisi emosionalnya dalam keadaan terkontrol.
Ini berarti ketika arus isu kontemporer yang begitu hebatnya datang ke bangsa indonesia, maka ASN yang memiliki kesehatan mental yang baik dengan kondisi emosional yang terkontrol maka pengaruh isu-isu kontemporer tersebut dapat dicegah dengan sebaik mungkin sehingga keutuhan negara indonesia ini tetap terus terjaga meskipun adanya gempuran isu-isu kontemporer di era Globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H