Dalam Hadis Arbain Nawawiyah, terdapat sebuah hadis yang menjelaskan tentang menjaga Allah dan memahami takdir yang telah ditetapkan. Hadis ini adalah hadis ke-19 dari kumpulan 40 Hadis yang disusun oleh Imam Nawawi. Berikut adalah teks hadis tersebut beserta penjelasannya:
Teks Hadis
: : " : . . ".
Terjemahan Hadis
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma, ia berkata: "Suatu hari saya pernah berada di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: 'Wahai anak muda, sesungguhnya saya akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika seluruh umat berkumpul untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering." (Diriwayatkan oleh Tirmidzi)
Penjelasan Hadis
Hadis ini mengandung beberapa pelajaran penting mengenai keyakinan dalam Islam:
Menjaga Allah: Artinya, menjaga perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan selalu menjalankan kewajiban serta menjauhi dosa. Jika kita menjaga perintah Allah, maka Allah akan menjaga kita dalam segala aspek kehidupan.
Meminta dan Memohon Pertolongan kepada Allah: Seorang Muslim harus senantiasa bergantung hanya kepada Allah dalam setiap urusan, baik itu meminta sesuatu maupun memohon pertolongan.
Keyakinan pada Takdir: Hadis ini mengajarkan kita untuk meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini sudah ditetapkan oleh Allah. Tidak ada sesuatu pun yang bisa memberikan manfaat atau mencelakakan kita kecuali dengan izin Allah. Ini memberikan ketenangan hati dan menghindarkan kita dari rasa cemas terhadap masa depan.
Pena Telah Diangkat dan Lembaran Telah Kering: Ini adalah metafora untuk menjelaskan bahwa semua takdir telah ditetapkan dan dicatat oleh Allah, dan tidak ada yang bisa mengubah ketetapan-Nya.