Politik itu berbicara mengenai masalah tentang kebijakan untuk mencapai kebaikan, dimana politik itu tidak hanya berbicara tentang bagaimana penyelenggaraan bangsa dan negara saja. Politik juga ada di dalam organisasi dan komunitas. Di dalam tingkat terkecil sekalipun, manusia juga melakukan politik. Tingkat terkecil itu adalah keluarga, dimana didalamnya terdapat ayah, ibu, dan seorang anak. Ayah sebagai kepala keluarga, ibu sebagai pendamping ayah, dan anak sebagai anggota keluarganya. Namun bagaimanakah kita melakukan sifat politik yang baik dan benar dalam tanggung jawabnya menurut iman Kristen?
- Pemimpin Tertinggi Alam Semesta adalah Allah itu sendiri (Mazmur 47: 2-3)
Dalam melakukan kebijakan, anggota tidak hanya bertanggungjawab terhadap pemimpinnya di dunia, dia juga akan bertanggungjawab kepada Allah. Begitu juga dengan pemimpin di dunia, segala perbuatannya tersebut juga harus dipertanggungjawabkan kepada Bapa sebagai pemimpin alam semesta yang bertahta di surga.
- Kejujuran dalam Berpolitik (Amsal 21:6)
- Sosialisasi itu Penting (Amsal 17:17) (Amsal 22:11)
Komunikasi adalah hal yang penting supaya kesalahan bisa diminimalisir. Seorang pemimpin akan tahu masalah yang dialami oleh anggotanya bila melakukan komunikasi yang intensif dengan anggotanya.
- Melayanilah dengan Ikhlas (Matius 20:25-28)
Bukan berarti hubungan Iman Kristen dan politik sebagai anggota harus duduk manis saja di bangku untuk dapat pelayanan dari pemimpin. Anggota sebuah komunitas atau organisasi tentunya harus dapat ikut dalam membantu pemimpin untuk melakukan kebijakan.
- Jangan Bawa Nama TUHAN demi Kepentingan Pribadi (Keluaran 20:7)
Banyak pihak yang menggunakan agama dan nama Tuhan demi kepentingan pribadinya saja.Contohnya adalah Lia Eden dan Joseph Smith dengan Kristen Mormon sesatnya. Hal ini dimanfaatkan hubungan Iman Kristen dan politik untuk memperkaya diri sendiri.
Mungkin dengan kenyataan seperti itu, kita merasa sulit untuk dapat menerima fakta bahwa apa yang kita lakukan itu semuanya adalah politik. Politik itu adalah kebijakan. Apa yang kita lakukan akan mempengaruhi masa depan. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam melakukan kebijakan karena apa yang kamu lakukan itu bisa saja merugikan orang lain dalam hukum tabur tuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H