Sama halnya dengan nama keluarga, nama depan orang Jepang juga dapat dibaca dalam berbagai versi walaupun tulisannya sama persis. Nama "æ—¬" dapat dibaca sebagai "Shun" maupun "Jun", dan "優" dapat dibaca sebagai "Masaru", "Yutaka" atau "Yu" saja. Ini semua kembali lagi pada cara pengucapan huruf kanji ala Jepang yang tidak selamanya logis (baca tulisan saya sebelumnya mengenai mengapa cara pengucapan kanji dalam bahasa Jepang terkesan sembarangan). Memang sistem hukum Jepang sendiri memperbolehkan orang tua menamai anaknya sesuai kombinasi cara pengucapan dan penulisan yang mereka pilih sendiri (dinamakan ateji), walaupun memusingkan banyak orang lain di sekitarnya, termasuk mungkin keluarga, teman-teman, dan guru si anak nantinya. Biasanya mereka yang namanya tidak lazim akan menambahkan huruf bantu (furigana) di kartu nama maupun dokumen lain agar orang lain tidak salah membaca.Â
(Bagaimana dengan penulisan nama asing? Sama halnya dengan pedoman menulis kata serapan, nama asing selalu ditulis dengan huruf katakana atau romaji, kecuali kalau nama asing tersebut memang resminya ditulis dalam huruf kanji, misalnya nama-nama Cina atau Korea.)
Jadi bagaimana Anda mengetahui caranya membaca sebuah nama Jepang? Kalau Anda tidak tahu pasti, lebih baik tanyakan langsung pada orangnya. Tidak perlu malu, toh mereka sendiri juga melakukan hal yang sama terhadap sesamanya. Jangan sampai salah menyebut, bisa-bisa tersinggung nantinya.
Intinya, hati-hati ketika memanggil orang Jepang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H