Sekitar tahun 2010-an, kejahatan siber semakin terorganisir dan profesional. Ransomware menjadi salah satu ancaman utama, di mana pelaku mengenkripsi data korban dan meminta tebusan. Beberapa ciri khas dari periode ini meliputi:
- Target Korporasi: Serangan yang lebih sering menargetkan perusahaan besar dan institusi pemerintah.
- Penggunaan Cryptocurrency: Memudahkan transaksi ilegal dan mengurangi jejak digital.
Kejahatan siber mulai menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan institusi global.
5. Era Kecerdasan Buatan: Kejahatan Siber yang Lebih Kompleks
Kini, kita memasuki era di mana kecerdasan buatan (AI) mulai digunakan oleh pelaku cyber crime. Beberapa cara di mana AI berperan adalah:
- Automasi Serangan: Menggunakan AI untuk melakukan serangan yang lebih cepat dan lebih efisien, seperti serangan brute force.
- Deepfake: Menggunakan teknologi AI untuk memproduksi video dan audio yang tampak asli, yang dapat digunakan untuk penipuan atau manipulasi.
Pelaku kejahatan siber yang menggunakan AI dapat menjangkau lebih banyak target dengan lebih sedikit upaya, menjadikan ancaman ini semakin sulit ditangkal.
6. Tantangan dan Upaya Penanggulangan
Dalam menghadapi evolusi cyber crime, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah, perusahaan, dan individu semakin kompleks. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menanggulangi cyber crime meliputi:
- Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keamanan siber dan cara melindungi diri.
- Kolaborasi Internasional: Membangun kerjasama antarnegara untuk menanggulangi kejahatan siber yang bersifat lintas batas.
- Inovasi Teknologi Keamanan: Mengembangkan teknologi baru yang mampu mendeteksi dan mencegah serangan siber.
Evolusi cyber crime menunjukkan betapa pentingnya untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang. Dengan semakin canggihnya teknologi, pelaku kejahatan siber juga semakin kreatif dalam mencari cara untuk mengeksploitasi celah keamanan. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran, pendidikan menjadi kunci untuk melindungi diri dan masyarakat dari ancaman ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H