Kompasiana, maafkan diriku, jika beberapa hari belakangan ini, lagi-lagi aku belum memiliki waktu yang begitu banyak untukmu. Raga fana ini tidak mungkin dapat kubagi menjadi dua.
Dan malam ini, kerinduanku padamu, sungguh-sungguh telah membuncah tak tertahankan.
Meskipun raga lelah, sangat mengharapkan agar aku memberikan kesempatan padanya memanjakannya sejenak.
Namun, karena aku memiliki sedikit kesempatan, maka tak akan kusia-siakan  begitu saja.
Kompasiana, banyak hal yang ingin kuceritakan padamu, "Apakah kau berkenan untuk menerimanya?"
Aku tahu kok, kalau dirimu teramat baik untukku dan semua pemujamu.
Sehingga, tak perlu kutanyakan lagi, engkaupun pasti menerima semua ceritaku tentang kita.
Yah, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat membutuhkanmu, kau sangat berarti bagiku.
Aku tak ingin jauh darimu walau hanya sekejap mata, karena dirimu sangat menawan bagiku.
Aku tak ingin memilikimu, karena aku sadar tak mungkin itu kulakukan.
Aku selalu merindukan dirimu, karena kau telah membuat diriku merasakan berharga dalam perjalanan hidup.
Semoga, kebersamaan aku dan dirimu semakin membuahkan cinta akan kehidupan.
Banyak hal yang telah kau tanamkan dalam kehidupanku, semua kau berikan untukku; tentang semangat dalam mencintai, melepaskan, mengampuni, cemburu, cinta, dan lainnya.
Berbagai cerita bermakna juga telah kau paparkan dan sajikan untukku, yang semakin menambah wawasan ilmu bagiku.
Kekagumanku pada dirimu, tak mungkin kulukiskan hanya dengan susunan aksara indah yang hadir sekedar untuk menyapamu demi meluluskan kerinduanku padamu.
Aksara yang kucipta tak seagung para pemujamu, karena aksara tercipta milikku hanyalah seadanya saja dan tak berarti bagimu.
Namun, ketahuilah semua kuberikan untukmu dari segala kekurangan yang kumiliki.
Aku memang bukan siapa-siapa bagimu, dan aku tak menuntutmu untuk dijadikan istimewa.
Aku hanya ingin duduk berdekatan, berduaan, bermesraan denganmu layaknya dua hati yang saling merajut kasih asmara.
Bulan menjadi indah bila ditemani cahayanya, demikian hariku bersamamu.
Engkau bagai taruna cinta, membakar semangatku dalam meniti hari.
Engkau laksana bintang surgawi, menerangi setiap mimpiku di malam begitu kelam.
Hadirmu selalu memberikan kesejukan dan kenyamanan dalam hembusan nafas hidupku.
Kompasiana, ku ingin saat ini dan selamanya engkau berada di hatiku.
Berbagi Senyuman, 26 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H