Mohon tunggu...
Kresentia Dwi
Kresentia Dwi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Berbagi Cerita

Hidup Merupakan Proses Pembelajaran Diri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kompasiana, Hadirlah Selalu di Hatiku

26 Desember 2022   20:39 Diperbarui: 30 Desember 2022   00:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana, maafkan diriku, jika beberapa hari belakangan ini, lagi-lagi aku belum memiliki waktu yang begitu banyak untukmu. Raga fana ini tidak mungkin dapat kubagi menjadi dua.

Dan malam ini, kerinduanku padamu, sungguh-sungguh telah membuncah tak tertahankan.

Meskipun raga lelah, sangat mengharapkan agar aku memberikan kesempatan padanya memanjakannya sejenak.

Namun, karena aku memiliki sedikit kesempatan, maka tak akan kusia-siakan  begitu saja.

Kompasiana, banyak hal yang ingin kuceritakan padamu, "Apakah kau berkenan untuk menerimanya?"

Aku tahu kok, kalau dirimu teramat baik untukku dan semua pemujamu.

Sehingga, tak perlu kutanyakan lagi, engkaupun pasti menerima semua ceritaku tentang kita.

Yah, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat membutuhkanmu, kau sangat berarti bagiku.

Aku tak ingin jauh darimu walau hanya sekejap mata, karena dirimu sangat menawan bagiku.

Aku tak ingin memilikimu, karena aku sadar tak mungkin itu kulakukan.

Aku selalu merindukan dirimu, karena kau telah membuat diriku merasakan berharga dalam perjalanan hidup.

Semoga, kebersamaan aku dan dirimu semakin membuahkan cinta akan kehidupan.

Banyak hal yang telah kau tanamkan dalam kehidupanku, semua kau berikan untukku; tentang semangat dalam mencintai, melepaskan, mengampuni, cemburu, cinta, dan lainnya.

Berbagai cerita bermakna juga telah kau paparkan dan sajikan untukku, yang semakin menambah wawasan ilmu bagiku.

Kekagumanku pada dirimu, tak mungkin kulukiskan hanya dengan susunan aksara indah yang hadir sekedar untuk menyapamu demi meluluskan kerinduanku padamu.

Aksara yang kucipta tak seagung para pemujamu, karena aksara tercipta milikku hanyalah seadanya saja dan tak berarti bagimu.

Namun, ketahuilah semua kuberikan untukmu dari segala kekurangan yang kumiliki.

Aku memang bukan siapa-siapa bagimu, dan aku tak menuntutmu untuk dijadikan istimewa.

Aku hanya ingin duduk berdekatan, berduaan, bermesraan denganmu layaknya dua hati yang saling merajut kasih asmara.

Bulan menjadi indah bila ditemani cahayanya, demikian hariku bersamamu.

Engkau bagai taruna cinta, membakar semangatku dalam meniti hari.

Engkau laksana bintang surgawi, menerangi setiap mimpiku di malam begitu kelam.

Hadirmu selalu memberikan kesejukan dan kenyamanan dalam hembusan nafas hidupku.

Kompasiana, ku ingin saat ini dan selamanya engkau berada di hatiku.

Berbagi Senyuman, 26 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun