Mohon tunggu...
kresensia herliantini
kresensia herliantini Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Keperawatan

Lakukan segala sesuatu dengan niat yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindroma Geriatri dengan Insomnia

13 Juni 2024   13:32 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lansia merupakan suatu keadaan yang tidak dapat dihindari sebagai salah satu tahapan perkembangan yang harus dilewati dalam rentang kehidupan manusia, khususnya bagi mereka yang diberi umur panjang untuk sampai pada fase ini, karena fase lansia merupakan periode penutup dalam kehidupan manusia. Lansia adalah individu yang berusia >60 tahun. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan tidur (insomia) (Dessy et al., 2024).

Apabila seseorang mengalami gangguan tidur dapat menimbulkan dua efek fisiologik yait efek pada sistem saraf dan efek puda struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem saraf dapat mengacaukan fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri. Secara tidak langsung kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat. 

Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiran yang progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku abormal dari sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelambahan berfikir, mudah tersinggung atau bahkan menjadi prikotik. 

Gangguan tidar ini sering dialami oleh lansia yang disebabkan oleh berbagai hal seperti stress dan cemas. Untuk itu perlu penanganan secara komprehensif, salah satu yang dapat dilakukan adalah terapi non farmakologi untuk menangani insomnia pada lansia (Wibowo et al., 2022).

Beberapa terapi non farmakologi yang dapat dilakukan pada lansia yang mengalami gangguan tidur (insomnia) yaitu:

Progressive Muscle Relaxation:

Gerakan mengencangkan dan melemaskan otot-otot untuk memberikan perasaan relaksasi secara fisik. Yang dipraktekkan dengan duduk dikursi. Terapi ini dilaksanakan sebanyak 7 kali dan dilakukakan selama 15 menit untuk setiap intervensi , serta dilakukan selama 1 minggu dapat menurunkan insomnia pada lansia. 

Hal ini karena saraf simpatis bekerja secara aktif ketika tubuh merespon terkejut, takut, cemas, dan semua keadaan akan menjadi tegang sehingga membutuhkan lebih banyak energi. Pada kondisi ini sistem saraf akan bekerja meningkatkan aliran darah ke otot-otot skeletal dan sistem parasimpatis bekerja mengontrol aktivitas yang tegang kemudian sistem parasimpatis menstimulus tubuh dalam keadaan tenang. 

Terapi relaksasi otot progresif ini dapat bekerja pada sistem saraf simpatis dan parasimpatis sehingga dapat mengelola keadaan lansia tersebut, terapi ini dapat terbukti efektif dapat mengurangi gangguan tidur, stress dan otot-otot yang tegang sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia (Sijabat et al., 2020).


Rendam Kaki Dengan Air Hangat:

Hasil penelitian didapatkan bahwa meningkatnya kualitas tidur dan terpenuhinya kebutuhan tidur mampu menurunkan rasa ketidaknyamanan, membuatnya lebih merasa rileks yang akan meregangkan syaraf-syaraf yang kaku sehingga gejala insomnia berkurang. 

Terjadinya penurunan insomnia pada lansia ini terjadi karena air hangat yang mampu menyalurkan rasa rileks dan nyaman dan mampu menstimulus otak untuk memerintahkan hipotalamus untuk meningkatkan produksi hormon melatonin yang memiliki turunan hormon serotonin sebagai pengatur pola tidur manusia dan gelombang sikardian manusia. 

Selain itu personal hygiene pada lansia, tempat tidur yang bersih dan nyaman, lingkungan yang bersih dan nyaman juga berperan dalam meningkatkan kenyamanan lansia dipanti saat tidur sehingga mampu meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan insomnia (Hardono et al., 2019).

Massage Punggung:

Terapi massage punggung   merupakan suatu  tindakan  mengurut  atau  memijat  suatu daerah    yaitu    punggung,    yang    dilakukan dengan penekanan yang tidak kuat pada kulit dan    usapan    dengan    ringan     dipusatkan dibagian telapak tangan yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan dan  dapat  meningkatkan  kualitas  tidur  (Wiyoto, 2011 dalam Ainun et al., 2020). 

Tindakan    terapi massage punggung yang dilakukan  2  kali  tindakan  dengan  durasi  30 menit  selama  1  minggu memiliki  pengaruh  yang sangat    signifikan dengan  peningkatan  kualitas  tidur lansia     yang     menderita     insomnia     atau kesulitan  tidur (Ainun et al., 2020). 

Senam Lansia:

Melakukan  senam  lansia  secara efektif dan  rutin 3  kali  dalam  seminggu  selama 30  menit dapat menjaga kesehatan  mental dan mengurangi insomnia pada lansia. Hal ini karena   mereka   merasa   lebih   tenang   pikirannya setelah  melakukan  senam sehingga  tidak mudah mengalami stres (Kurniawan et al., 2020). 

Menurut  Ethyca,  dkk  (2017) dalam Kurniawan et al. (2020), menyatakan bahwa penurunan  skala  insomnia  ini  dikarenakan adanya   efek   dari   perlakuan   senam   yang   bisa memberikan perasaan rileks sehingga menimbulkan     kenyamanan saat     tidur serta meningkat  kualitas  tidur mereka.

Aromaterapi Lavender:

Menggunakan aromaterapi  lavender  selama  30  menit sebelum tidur setiap hari selama 7 hari dengan  waktu  yang  sama dapat menurunkan insomnia pada lansia (Ndruru et al., 2021). Penurunan tingkat insomnia pada lansia terjadi karena  aromaterapi  lavender  dapat mempengaruhi sistem limbik  sehingga merasa  rileks dan nyaman pada waktu tidur (Sari, 2018 dalam Ndruru et al., 2021).

DAFTAR PUSTAKA

Ainun, H., Ndruru, G. B., Baeha, K. Y., & Sunarti. (2020). Pengaruh Terapi Massage Punggung Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Pada Lansia Di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti Medan Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 6(2), 93--98. https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v6i2.388.

Dessy, Y., Kelabora, J., Nanda, I., Roosa, V., Andrias, Asmanidar, Pariati, Insanul, Yona, Robert, D., Maimaznah, Sineke, J., Agusrianto, Manueke, I., Faisal, I, & Ezalina. (2024). bunga rampai lansia dan ppermasalahannya. PT media pustaka indo.

Hardono, H., Oktaviana, E., & Andoko, A. (2019). Rendam Kaki Dengan Air Hangat Salah Satu Terapi Yang Mampu Mengatasi Insomnia Pada Lansia. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(1), 62--68. https://doi.org/10.33024/hjk.v13i1.1046.

Kurniawan, A., Kasumayanti, E., Puteri, A. D., Studi, P., Keperawatan, S., Pahlawan, U., Tambusai, T., & Masyarakat, K. (2020). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Skala Insomnia Pada Lansia Di Desa Batu Belah Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2020. Jurnal Ners , 4(23), 102--106. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners.

Ndruru, H., Tinnur, R., Waruwu, E. K., Angriani, P. A., Doloksaribu, A. M., & Nababan, T. (2021). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia. Arta Manova Doloksaribu, 10(1), 36--42.

Sijabat, F., Siahaan, J., Siregar, R., Tinambunan, L. H., & Sitanggang, A. (2020). Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Insomnia Pada Lansia. Jurnal Health Reproductive, 5(2), 26--35. https://doi.org/10.51544/jrh.v5i2.1710.

Wibowo,  dodik arso, Tanoto, W., & Heni, S. (2022). asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia. penerbit lembaga omega medika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun