Mohon tunggu...
Kres Dahana
Kres Dahana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Penyuluhan Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Membaca lalu menulis... Menulis lalu membaca...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi

13 November 2021   12:41 Diperbarui: 13 November 2021   12:46 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/unsplash.com

Memampatkan diri dalam sudut sepi
Dengan secangkir kopi menemani pagi
Manis dan pahit dalam wadah yang sama
Suka dan duka yang diaduk rata

Seteguk kopi masuk tenggorokan
Pikiranku meradang
Memang sepertinya terlalu dini untuk menilai hari
Mendung mungkin sudah menggelayut
Tapi tak mesti juga akan turun hujan
Bisa saja mentari bersinar lagi
Di siang nanti

Seteguk kopi kembali tertelan
Menutupi seluruh kejengkelan
Pada sanubari-sanubari yang kaku
Dipenuhi daki kebanggaan
Dan bisa saja itu diriku

Akhirnya
Secangkir kopi pun tidak mampu menghapus perih
Agaknya karena terlampau banyak berharap
Namun sedikit yang sanggup terserap

Kebumen, 10 November 2021
10.55

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun