Hasil Pertanian di Pasar Online kan
Hasil dari pertanian keren tersebut, selanjutnya dipasarkan melalui media sosial atau toko online. Â Hasil panen dikemas dengan kemasan yang menarik, diberi bubble wrap apabila akan dikirim jauh, atau dikemas dengan teknik tertentu agar dapat terjaga dari kerusakan. Â Dengan pasar online, akan lebih banyak konsumen, harga juga bisa terjaga dengan baik, yang tentunya akan menghasilkan keuntungan.
Selain jual produk langsung, pertanian modern semacam ini juga bisa ditawarkan sebagai tempat agrowisata. Â Misalnya, ketika membudidayakan melon. Â Konsumen tidak saja hanya 'membeli', tetapi diajak untuk ikut memanen misalnya. Â Dengan cara ini, meskipun melon dijual lebih tinggi daripada harga standar, pembeli tidak akan mempermasalahkannya, karena mendapat intangible benefit yang lain.
Kesimpulan: Â Petani Milenial dan Pertanian 4.0
Saya termasuk orang yang optimis, anak-anak muda Indonesia, akan kembali menggeluti bidang pertanian, meskipun dengan cara yang berbeda, cara yang lebih modern dan keren. Â Dan mereka akan menjadi petani milenial yang tangguh dan mandiri. Â Jika menurut Kementerian Pertanian RI, petani milenial adalah petani yang berusia antara 19 -- 39 tahun. Â Tetapi menurut saya, apabila anda merasa muda dan bisa menerapkan teknologi modern dan keren dalam bidang pertanian. Â Selayaknya anda disebut petani milenial. Â Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H