Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar dan melihat slogan "Buanglah sampah pada tempatnya", "Mari kita jaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan bersama", dan lain-lain. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk menjadi himbauan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Mengapa? Karena kesadaran akan menjaga kelestarian lingkungan terutama membuang sampah pada tempatnya sudah memudar dan hal ini sangat tidak mencerminkan prilaku yang baik untuk masa depan kita.
Sampah menjadi salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita, setiap hari kita menghasilkan sampah yang begitu banyak, mulai dari sampah plastik, sampah organik, sampah elektronik, dan lain-lain. Tentunya sampah tersebut memiliki sifat buruk bagi lingkungan jika tidak dibuang atau dikelola dengan benar.
Sebagai contoh sampah plastik, sampah plastik adalah jenis sampah yang sangat sulit untuk terurai oleh tanah, butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk terurai. Jika kita membuang sampah plastik sembarangan, lalu sampah tersebut tertimbun tanah, dampak yang ditimbulkan sangatlah banyak, yakni mulai dari mengurangi kualitas kesuburan tanah, mengganggu kehidupan hewan penyubur tanah seperti cacing, dan lain-lain. Itu adalah salah satu dampak dari sampah plastik, belum lagi dampak-dampak lainya yang ditimbulkan oleh jenis sampah lain.
Berikutnya adalah contoh yang ditimbulkan dari sampah jenis organik, tidak banyak yang tau dampak buruk dari sampah organik, tetapi jika sampah jenis ini dibuang sembarangan, lalu menumpuk di suatu tempat, maka tempat tersebut akan menjadi sarang nyamuk, dan juga menimbulkan aroma busuk yang mengganggu aktivitas manusia, bahkan akan menjadi sarang penyakit yang akan membahayakan kesehatan manusia.
Kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya sudah seharusnya ditanamkan sejak dini. Salah satu contohnya adalah MAN Insan Cendekia Jambi, di sini siswa selalu diajarkan prinsip BRI (Bersih, Rapi, Indah) dalam kehidupan bersekolah, baik itu di asrama, kantin, kelas, dan dimanpun mereka berada. BRI menjadi slogan yang menggaung disekolah sehingga siswa-siswi sangat memperhatikan lingkungan sekolah agar terciptanya kenyamanan belajar.
Di MAN Insan Cendekia Jambi juga memiliki program "Insan Cendekia Menanam Pohon untuk Masa Depan". Program ini ditujukan untuk siswa-siswi agar menanam satu pohon di lingkungan sekolah, dimana pohon tersebut akan menjadi kenang-kenangan untuk siswa-siswi apabila mereka nanti telah menjadi alumni, ada yang mengasumsikan jika pohonya subur dan gagah maka masa depan mereka akan bagus dan indah. Tetapi sebaliknya jika pohon tersebut mati dan tidak subur maka..?, Kembali lagi semua tergantung  kepada seluruh masyarakat sekolah dalam bertanggung jawab terhadap semua pohon yang telah ditanam.
Wah..keren bukan..?
Ada lagi program dari siswa-siswi MAN Insan Cendekia Jambi yaitu "SAMISASA" Apa itu SAMISASA? SAMISASA adalah singkatan dari "Satu Minggu Satu Sampah" dimana kegiatan ini mengharuskan seluruh siswa-siswi membuang minimal satu sampah sebelum masuk ke kelas, kegitan ini dikordinir langsung oleh OSIS bidang Lingkungan Hidup dan Kewirausahaan, selain itu ada sebuah program masih dari bidang yang sama, yakni BANK SAMPAH.
BANK SAMPAH ditujukan kepada setiap kelas untuk mengumpulkan sampah di kelasnya yang dapat didaur ulang seperti sampah botol minuman selama satu minggu untuk ditabung dan disetor ke OSIS bidang Lingkungan Hidup dan Kewirausahaan untuk dijual. Kreatif bukan..?, masih banyak lagi kegiatan yang lain seperti peringatan Earth Hours, Pemanfaatan botol bekas untuk media tanam hidroponik, dan juga riset penelitian tentang alternative dalam menangani masalah sampah.
Khusus untuk riset, peneliti-peneliti MAN Insan Cendekia Jambi sangat kreatif salah satu contohnya adalah membuat alternative pipet(sedotan) yang berbahan alami untuk menekan penggunaan pipet plastik. Kita tahu bersama bahwa sampah pipet merupakan penyumbang sampah plastik yang cukup banyak kita jumpai dalam kehidupan.
Inilah yang dilakukan oleh MAN Insan Cendekia Jambi dalam menenamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dimana hal tersebut telah melahirkan insan-insan yang Bersih, Rapi, Indah atau kalau zaman sekarang disebut "Generasi Hijau". Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan-kegitan yang telah dijalankan di atas, yang pertama menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya kebersihan lingkungan terutama dalam budaya membuang sampah sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup.
Manfaat yang kedua sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, kita bisa lihat dampaknya sekarang terhadap sekolahku, kenyamanan belajar sangat terasa disana, mulai dari pohon-pohon yang tersusun rapi dan indah, taman-taman yang telah dibuat sangatlah memanjakan mata yang memandang, bahkan kami punya taman hampir diseluruh penjuru sekolah diiringi dengan suara gemericik air mancur di berbagai tempat menambah kenyamanan siswa-siswi dalam belajar, bahkan ada yang menyebut sekolah kami dengan sebutan IC Paredise, IC park, IC green, dan lain-lain.
Manfaat yang ketiga adalah mengajarkan siswa-siswi dalam memanfaatkan sampah sebagai objek yang bernilai ekonomis. Dalam kegiatan BANK SAMPAH siswa telah mengetahui bagaimana sebuah sampah dapat dijadikan uang bukan saja sebagai sumber penyakit.
Coba sekarang kita bayangkan jika seluruh sekolah di Provinsi Jambi melaksanakan kegiatan-kegitan kreatif di atas sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan sekolahnya, pasti masa depan kita akan cerah dan kita tidak perlu risau terhadap masalah sampah, paling tidak semua masyarakat dapat mengetahui akan pentingnya kesadaran menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sejak dini demi Provinsi Jambi yang Hijau dan Sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H