Terima kasih untuk sepuluh tahun Untuk hitam dan putih yang berlalu Lelaplah dalam tidurmu, sayang Sepatutnya hidup ini warna-warni Merah, kuning, biru Namun bagimu hanya hitam, putih Aku takkan menyangkal saat malaikat itu datang Dengan mata kepalaku sendiri menyaksikan ia menggerogoti hingga sel-sel tulangmu Amarah bagaikan arang hitam yang membara dalam dada Kalau saja aku tuhan Kujamin ia mati dengan pedangnya sendiri Namun hidup ini hitam putih, katamu Aku takkan mampu melawan kekejamannya Sejak pertama bertemu, aku sudah bersumpah Hanya dirimu yang kuingini bagi putihku Menciumimu, setiap senti kulit di tubuhmu Hingga kering nafsuku di hari senja Ditulis di Jakarta, Indonesia pada tanggal 13 Juli 2012 Oleh Karen Kamal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H