Mohon tunggu...
Karen Kamal
Karen Kamal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Nama saya Karen Kamal dan saya seorang pelajar yang sedang bergelut dalam industri start-up. Sehari-hari saya habiskan pergi ke kampus, les, dan browsing sambil ditemani secangkir kopi. Kontak saya : hello@karenkamal.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hitam Putih

13 Juli 2012   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:00 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih untuk sepuluh tahun Untuk hitam dan putih yang berlalu Lelaplah dalam tidurmu, sayang Sepatutnya hidup ini warna-warni Merah, kuning, biru Namun bagimu hanya hitam, putih Aku takkan menyangkal saat malaikat itu datang Dengan mata kepalaku sendiri menyaksikan ia menggerogoti hingga sel-sel tulangmu Amarah bagaikan arang hitam yang membara dalam dada Kalau saja aku tuhan Kujamin ia mati dengan pedangnya sendiri Namun hidup ini hitam putih, katamu Aku takkan mampu melawan kekejamannya Sejak pertama bertemu, aku sudah bersumpah Hanya dirimu yang kuingini bagi putihku Menciumimu, setiap senti kulit di tubuhmu Hingga kering nafsuku di hari senja Ditulis di Jakarta, Indonesia pada tanggal 13 Juli 2012 Oleh Karen Kamal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun