Mohon tunggu...
KPLPLSUM2021
KPLPLSUM2021 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kajian Praktik Lapangan (KPL)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Partisipasi Mahasiswa PLS dalam Perencanaan Program DP3A Kab. Malang untuk Anak Terdampak Pandemi Covid-19

16 September 2021   10:18 Diperbarui: 16 September 2021   10:33 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengenai pendataan anak yatim piatu yang terdampak Covid 19. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang turut melakukan pendataan tersebut. Kegiatan pendataan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang dilakukan melalui aplikasi RapidPro.

RapidPro merupakan sebuah perangkat lunak berbasis SMS yang dikembangkan oleh UNICEF global untuk memudahkan kegiatan pemantauan dan identifikasi masalah di lapangan dengan memfasilitasi pencatatan data, pelaporan, dan pengiriman umpan balik secara real-time. Cara kerja sistem ini melalui aplikasi Whatsapp dimana pelapor mengirimkan pesan mengenai data anak yang orang tua nya meninggal karena Covid-19. Data tersebut secara otomatis sudah tercatat pada laman data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang. Tujuan dilakukan pendataan tersebut yaitu untuk mengetahui seberapa besar dampak Covid-19 yang terjadi pada anak di Kabupaten Malang yang orang tua nya meninggal akibat pandemic.

Adapun alur pendataan sebagai berikut: Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang mengirimkan surat edaran terkait pendataan anak yang terdampak Covid-19 ke 33 kecamatan di Kabupaten Malang setelah itu pihak kecamatan mengirimkan surat tersebut ke masing-masing desa Setelah dilakukan pendataan data dapat dinyatakan bahwa angka anak yang orang tua nya meninggal karena covid cukup tinggi.  

Sesuai dengan arahan dan tugas yang telah diberikan oleh pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang kepada Para Mahasiswa Kajian dan Praktik Lapangan (KPL), maka disini para mahasiswa KPL ikut serta berkonstribusi dengan membatu melakukan pemasukkan atau pelaporan data-data yang telah di dapatkan dari lapangan ke dalam aplikasi RapidPro, dengan bentuk pembagiannya yaitu satu mahasiswa memasukkan data dalam satu kecamatan. Setelah kegiatan pendataan di lapangan dan pelaporan melalui RapidPro, dapat terlihat seberapa banyak jumlah korban yang terdampak Covid-19 ini.

Melihat begitu banyaknya jumlah anak-anak yang harus kehilangan orangtua, baik salah satu maupun keduanya karena terdampak Covid-19 di Kabupaten Malang yang tercatat dalam data hasil lapangan serta RapidPro, membuat pihak DP3A merasa perlu melakukan tindakan nyata dan menciptakan sebuah terobosan baru yang dirasa nantinya dapat membantu para anak-anak korban terdampak Covid-19 ini. Akan tetapi untuk saat ini pihak DP3A sendiri masih belum menemukan ide yang tepat terkait program apa yang akan mereka gagaskan nantinya. Sehingga dari pihak Lembaga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang sendiri memberikan kesempatan, kebebasan dan kelonggaran kepada para mahasiswa Kajian dan Praktik Lapangan (KPL) untuk ikut serta berkontribusi, berpartisipasi dan beraspirasi dalam menyumbangkan ige serta gagasan yang menarik, kreatif dan inovatif untuk menciptakan program output dari pendataan yang telah dilaksanakan, Yang mana ide rencana program ini nantinya kemungkinan akan direalisasikan oleh pihak DP3A pada sekitar pertengahan bulan Oktober nanti.

Selama kegiatan pendataan ini dilakukan terdapat beberapa hambatan yang terjadi. Salah satunya adalah nihilnya beberapa desa atau tidak ada data yang disetorkan ke DP3A Kabupaten Malang karena pemerintah desa yang kurang cepat dalam menindaklanjuti himbauan kegiatan ini. Dari kegiatan pendataan ini dapat diketahui rekapitulasi jumlah anak yang terdampak covid-19 karena orang tuanya meninggal sangat banyak.

Sasaran pendataan ini adalah anak-anak usia 0-17 tahun sehingga dapat dikatakan mayoritas anak-anak yang terdampak pandemi ini adalah anak dibawah umur. Anak yang kehilangan salah satu sosok orang tua atau bahkan keduanya sangat memerlukan treatment khusus. Apalagi untuk anak dibawah umur yang belum memiliki kemandirian secara utuh. Kehadiran dan peran orang tua bagi anak-anak memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Keadaan demikian tentunya menimbulkan problematika khusus bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena covid-19 ini.

Untuk itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang berinisiatif memberikan treatment khusus bagi anak-anak yang terekap dalam pendataan tersebut. DP3A Kabupaten Malang berencana untuk mengimplementasikan program tersebut setelah penyusunan Rancangan Akhir Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) yang dilakukan oleh lembaga usai. Selain itu DP3A juga berencana untuk menggandeng mahasiswa magang atau KPL (Kajian Praktik Lembaga) yang ada di lembaga tersebut untuk memberikan sumbangsih gagasan/ ide dari bentuk program treatment yang akan dilakukan. Sehingga dalam hal ini kontribusi dan kolaborasi secara pastisipatif dari keduanya sangat diperlukan.

Berdasarkan masalah yang dihadapi anak oleh adanya covid 19 di Kabupaten Malang, mahasiswa KPL Pendidikan Luar Sekolah UM turut andil dalam membuat sebuah rancangan pemecahan masalah yang dihadapi yakni dengan memberikan sebuah bimbingan belajar kepada anak yang telah ditinggalkan orangtuanya akibat covid 19. Dirasa perlu adanya bimbingan belajar ini mengingat bahwa anak-anak tersebut masih sangat memerlukan bantuan dan bimbingan di ranah pendidikan serta diharapkan dapat meminimalisir meningkatnya angka putus sekolah pada anak-anak. Selain pada anak, terdapat pemecahan masalah yang ditujukan khusus pada orangtua yang single parent, dalam pemecahan masalah ini dapat berupa sebuah pembinaan.

Pembinaan yang dimaksud yaitu lebih ditekankan pada program parenting, dimana disini para orangtua single parent diberikan sebuah penguatan psikologis dalam proses pengasuhan dan pembimbingan anak, dengan program pembinaan ini diharapkan orangtua single parent dapat selektif dalam menentukan pola pengasuhan dan bimbingan terhadap anaknya. Selain itu juga pembinaan juga bisa berupa sebuah pemberdayaan dan pelatihan keterampilan yang diharapkan nantinya dengan adanya pelatihan keterampilan ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga yang saat ini masih dalam masa pandemic.

Menindaklanjuti hal tersebut, diharapkan sumbangsih ide-ide tersebut dapat benar-benar direalisasikan oleh pihak DP3A Kabupaten Malang. Ide-ide yang ditawarkan untuk program bantuan anak yang orang tuanya meninggal akibat covid-19 tersebut sudah dirumuskan dan di analisa sesuai dengan kebutuhan korban. Oleh sebab itu jika gagasan tersebut direalisasikan, maka dapat diprediksi akan memberikan manfaat yang signifikan.

Program bimbel tersebut dapat membantu anak dari sisi pendidikannya. Kemudian, program pelatihan parenting dapat membantu menguatkan sisi psikologis dan wawasan kepada orang tua (single parent). Serta, program pelatihan kerja dapat membantu orang tua (single parent) mempunyai bekal ketrampilan kerja, sehingga diharapkan dapat bekerja dengan layak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain itu, diharapkan tulisan ini dapat bermanfaat untuk DP3A Kabupaten Malang dan menjadi referensi dalam merancang program terkait masalah bantuan untuk anak yatim akibat covid-19 kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun