Saya sudah berusaha menjelaskan, namun mereka malah semakin tidak mengerti dengan kata yang saya gunakan itu. Saya sendiri juga tidak mengerti apa maksudnya kata 'jadi' yang mereka gunakan. Dan kenapa si Batak dan si Kalimantan memiliki bahasa yang sama dalam menyampaikan maksud ini, padahal etnis mereka berbeda.
"Aduh gimana ya, ya pokoknya itu, ah gak tau ah, bahasa kita beda ! nyata, jadi, hidup, apapun itulah."
Akhirnya saya menyerah dan saya menerima penggunaan bahasa kami yang berbeda-beda ini. Ini baru soal pulpen, belum yang lain.
KBBI
Lalu saya mencoba mencari definisi dari ketiga kata yang membingungkan itu, dan mengaitkannya dengan konteks pulpen. Yang saya dapat adalah bahwa 'Jadi' berarti betul-betul terjadi ; menjadi kenyataan ; berhasil ; siap pakai. Sedangkan 'Nyata' berarti terang (kelihatan, kedengaran, dsb); jelas sekali; kentara ; benar-benar ada; ada buktinya; berwujud. Sementara 'Hidup' berarti masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tt manusia, binatang, tumbuhan, dsb), tetap menyala (tt lampu, radio, api), tetap bergerak terus.
Saya tidak akan mengatakan mana kata yang paling tepat dari ketiga kata diatas dengan konteks pulpen. Hal semacam ini mungkin tidak pantas diperdebatkan,karena memang tidak ada yang salah dalam penggunaan bahasa. Inilah Cross Cultural Understanding. Kita harus mengakui keberagaman bahasa di Indonesia yang berbeda-beda.
(qtc)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H