Mohon tunggu...
Kotik Aptiyas
Kotik Aptiyas Mohon Tunggu... -

successful build a good history at Satya Wacana Christian University Salatiga 2016 and hope to continuing it in the other place, with a different people and a better me :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cross Cultural Understanding: Kata Berbeda, Maksudnya Sama

15 Desember 2013   12:48 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 1940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya sudah berusaha menjelaskan, namun mereka malah semakin tidak mengerti dengan kata yang saya gunakan itu. Saya sendiri juga tidak mengerti apa maksudnya kata 'jadi' yang mereka gunakan. Dan kenapa si Batak dan si Kalimantan memiliki bahasa yang sama dalam menyampaikan maksud ini, padahal etnis mereka berbeda.

"Aduh gimana ya, ya pokoknya itu, ah gak tau ah, bahasa kita beda ! nyata, jadi, hidup, apapun itulah."

Akhirnya saya menyerah dan saya menerima penggunaan bahasa kami yang berbeda-beda ini. Ini baru soal pulpen, belum yang lain.

KBBI

Lalu saya mencoba mencari definisi dari ketiga kata yang membingungkan itu, dan mengaitkannya dengan konteks pulpen. Yang saya dapat adalah bahwa 'Jadi' berarti betul-betul terjadi ; menjadi kenyataan ; berhasil ; siap pakai. Sedangkan 'Nyata' berarti terang (kelihatan, kedengaran, dsb); jelas sekali; kentara ; benar-benar ada; ada buktinya; berwujud. Sementara 'Hidup' berarti masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tt manusia, binatang, tumbuhan, dsb), tetap menyala (tt lampu, radio, api), tetap bergerak terus.

Saya tidak akan mengatakan mana kata yang paling tepat dari ketiga kata diatas dengan konteks pulpen. Hal semacam ini mungkin tidak pantas diperdebatkan,karena memang tidak ada yang salah dalam penggunaan bahasa. Inilah Cross Cultural Understanding. Kita harus mengakui keberagaman bahasa di Indonesia yang berbeda-beda.

(qtc)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun