Hi, everyone. Apa kabar, semuanya?
Sehat dan bahagia, bukan.
Sabtu lalu, Mimin sudah mengajak kalian ke Dieng, negeri di atas awan. Mas Ova yang aktivis Yayasan Konservasi Linkungan atau Koling Wonosobo sudah menceritakan keindahan apa yang bisa kita kunjungi di sana.Â
Mata kita sudah mengerjap, melihat halaman pertama presentasi mas Ova. Peta berwarna neon yang menunjukkan di mana letak tempat indah yang bisa kita nikmati. Mulai dari Candi Dieng, Tuk Bimolukar, telaga warna, telaga Pangilon, candi Bima, kawah Sikidang, candi Gatotkaca sampai museum.
Mas Ova juga semakin membuat peserta high karena melihat betapa nge-camp di atas gunung perahu itu romantis. Atau bagaimana hati kita bisa deg-deg duar membayangkan berdiri di ketinggian dan mata menatap negeri di atas awan dari Sikunir. Ada golden sunrise terbentang di sana!
Rupanya nggak hanya tempat-tempat tadi, teman-teman. Ada 5 Dieng Baru yang direkomendasikan untuk kita tilik. Misalnya telaga Menjer, Kalianget, waduk Wadaslintang, koridor Candiyasan Keseneng dan gunung Lanang. Nggak kalah indah dan menarik, kok.
Selain wisata alam, ada wisata budaya yang tentu kalian pernah dengar. Betul, tentang rambut gimbal. Konon dari zaman dewa-dewa memang sudah banyak anak yang memiliki rambut gimbal ini. Kalau sudah dipotongpun, rambut akan kembali gimbal. Makanya, ada adat ruwatan, khusus untuk anak-anak tersebut.Â
Ruwatan rambut gimbal mengizinkan anak untuk memiliki permintaan yang harus dikabulkan oleh orang tuanya. Baru rambut yang dipotong dalam acara adat, tidak akan kembali gimbal.
Kata Mas Ova, tetangganya yang di Wonosobo juga pernah mengikuti acara ruwatan karena rambutnya gimbal. Permohonan si anak adalah minta dibuatkan tempe kemul atau tempe mendoan khas Dieng sebanyak dua keranjang. Mengapa ia nggak minta dibelikan sepeda, ya? Setelah diruwat, rambut si anak tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Aneh tapi nyata.
Bagi kalian yang ingin pergi ke sana, ada gawe heboh yang diadakan setiap tahun oleh pemda setempat untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Judulnya "Dieng Culture Festival" Tahun ini, akan diadakan pada tanggal 2,3 dan 4 September. Mengapa bukan bulan Agustus?Â
Katanya karena bulan itu masih termasuk Suro jadi masyarakat tidak berani mengadakan kegiatan. Tahun 2022, festival ini adalah ke-delapan kalinya. Acara yang bisa kita simak adalah festival kopi, festival lampion, kongkow budaya dan musik jazz di atas awan.Â
Saran Mas Ova yang orang Wonosobo, sebaiknya warga lokal memberikan kesempatan kepada wisatawan dari luar kota dan mancanegara untuk datang. Sebab, jika semua ikut hadir, jalannya jadi tambah macet. Jadi banyak dari wisatawan yang akhirnya harus memarkir mobilnya di Jajar dan jalan kaki menuju lokasi. Mana jalan dari Wonosobo menuju Dieng itu berliku-liku, meliuk-liuk seperti ular dan sempit.
Ya, sudah, dari Indonesia dengan seri "Wonderful Indonesia", Mimin mau mengundang kalian semua untuk ke Eropa, tepatnya Polandia. Polandia adalah negara yang memiliki bendera putih-merah, mirip dengan Indonesia yang merah-putih.Â
Negara yang memiliki ibu kota Warsawa ini juga lock country, sebab berbatasan dengan Jerman di sebelah barat, perbatasan Oder-Neisse, Ceko, dan Slowakia di sebelah selatan, Rusia (Kaliningrad), Lituania di sebelah timur laut dan Belarus serta Ukraina di sebelah timur. Kalau ke sana, satu dua tiga negara terlampaui. Seru! Nabung, yuk. Kalau sudah cukup, kita terbang beneran ke sana.Â
Sembari nunggu, nimbrung Kotekatalk-99, yuk? Akan hadir dalam obrolan kita, ibu dubes KBRI Warsawa, H.E. Anita Lidya Luhulima. Ibu dubes akan bercerita sekilas tentang Warsawa, Polandia dan situasi pandemi di sana.Â
Bagaimana gambaran kota Warsawa? Apa yang membedakannya dengan kota-kota besar EU lainnya? Apakah di sana sudah bebas corona? Aturan baru apa yang berlaku saat ini berkenaan dengan pandemi?Â
Berapa jumlah yang terpapar di sana baik warga lokal sampai WNI? Apakah di sana sudah mulai beredar vaksin keempat? Mudahkah mendapatkan visa schengen ke Polandia saat ini? Apakah butuh PCR atau hanya booster untuk masuk wilayah negara yang terkenal memiliki Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi dan mencuatkan nama Marie Curie sebagai penemu serum?
Untuk tahu lebih banyak tentang hal tersebut, Koteka bekerja sama dengan KBRI Warsawa dan Kantor Urusan International Universitas PGRI Semarang, akan menyelenggarakan Kotekatalk-99 pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu, 23 Juli 2022
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta atau 11.00 CEST Warsawa/Berlin
- Pendaftaran: bit.ly/kotekatalk99
- Hadiah: voucher pulsa koteka
Jangan lupa daftar dan masukkan dalam kalender supaya nggak lupa.Â
Ke Jerman jangan lupa makan sosis. Jerman Selatan dekat dengan Swiss. Nggak bisa jalan-jalan, jangan menangis. Kotekatalk setia hadir, kalian duduk manis.
Jumpa Sabtu.Â
Salam Koteka. (GS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H