Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

[#Koteka3Tahun] Abadikan Keindahan Tari Tradisional lewat Lomba Foto Esai

21 Juni 2018   09:49 Diperbarui: 1 Juli 2018   16:15 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang tahu kapan tanggal lahir Koteka (Komunitas traveler Kompasiana)? Tik-tak ... tik-tak ... tik-tak ... tik-tak. Tetttt!

Yak, betul! Tanggal 20 April 2015. Artinya, tahun ini Koteka sudah melewati umur 3 tahun. Meski masih balita, Koteka yakin tetap imut dan PD travel ke mana-mana. Iya, dari dalam sampaiii luar negeri. Nggak percaya? Silakan simak artikel yang ditautkan di facebook Koteka.

Taraaaaa... Mulai dari kisah jalan-jalan ke gunung, hutan, danau, sungai, pantai, kota besar, desa sampai nongkrong di alun-alun tempat sebuah festival digelar. Semuanya keren dan indah!

Yakin banget, menyimak artikel Kotekasiana memang mengasyikkan dan membuat kita ngiler pengen ikut. "Kapan ya, bisa ke sana?" atau "Ihhhh, bagus, mau lihat." 

Nah, Koteka kan lahir di bulan April. Kebetulan pada tanggal 29 April 2018 yang lalu diperingati sebagai Hari Tari se-Dunia. Bagaimana gambaran tari tradisional Indonesia? Masih lestari? Sudah sekarat atau hilang ditelan zaman? 

Ooo, tentu tidak. Tarian dari bumi nusantara masih jaya di seluruh dunia. Bahkan dicintai orang asing sampai tak hanya menonton tapi mereka juga belajar menarikannya.

Sebut saja tari Reog Ponorogo, tari Kecak Bali, tari Gambyong Jawa, tari Jaipong Sunda, tari Poco-Poco Maluku, tari Piring Sumatra, tari Sajojo Papua, tari Burung Enggang Kalimantan dan masih banyak lagi lainnya nyatanya sudah pernah ditampilkan oleh putra-putri Indonesia di segala penjuru dunia. Pastilaaaah tarian tersebut juga nggak asing lagi di negeri sendiri. Setuju?

Maka dari itu, buat ngrayain hari ultah ketiga, Koteka mengadakan Lomba Foto Esai.

Syarat dan Ketentuan Lomba:

  • Memiliki akun di Kompasiana.
  • Tulisan bersifat baru dan orisinal
  • Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana.
  • Peserta wajib share karya tulis melalui akun Facebook Koteka, Instagram Koteka dan Twitter Koteka (WAJIB FOLLOW TIGA AKUN INI).
  • Tautkan link artikel di kolom komentar di artikel ini

Mekanisme

  • Tema lomba: "Keindahan Tari Tradisional Indonesia di Mataku"
  • Periode lomba:  21 Juni sampai 21 Juli 2018
  • Peserta wajib mencantumkan label: #koteka3tahun #kotekablogcompetitionjuni2018 dalam tiap tulisan (boleh lebih dari satu artikel).
  • Keputusan juri (admin Koteka) tidak dapat diganggu gugat.
  • Artikel dengan tingkat keterbacaan tinggi akan mendapatkan nilai lebih.
  • Pengumuman pemenang:  28 Juli 2018
  • Salah satu foto terbaik milik tiga pemenang dan 10 peserta terbaik akan dipamerkan di bulan Agustus 2018.

Hadiah

  1. Juara I Rp 300.000
  2. Juara II Rp 200.000
  3. Juara III Rp 100.000

Sekarang, tunggu apa lagi? Kami tunggu cerita tentang tarian Indonesia yang mempesonamu dan bumbui dengan jepretan foto kalian di Kompasiana. 

Sortir gambar tarian Indonesia koleksi kalian. Nggak punya? Be happy, siapkan kamera dan kunjungi pertunjukan atau festival tarian tradisional terdekat. Nggak ada? Kalian juga bisa berdandan dengan pakaian tradisional dan bergaya bak penari lalu mengeset kamera secara otomatis demi menciptakan sebuah foto.

So what? Keep calm and travel more. (AK-G).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun