Pertama, perlu diingat bahwa TMII adalah wisata outdoor yang artinya cuaca memegang peranan penting. Saya membayangkan jika pengunjung sedang berada di Istana Anak misalnya, lalu tiba-tiba hujan maka akan sangat tidak nyaman untuk keluar dari Istana Anak menuju ke Halte Shuttle atau menaiki sepeda untuk pindah ke tempat lain dalam kondisi hujan. Sebaiknya selalu siap jas hujan bagi seluruh anggota keluarga supaya tidak basah kuyup.
Kedua, sama seperti tempat wisata outdoor pada umumnya, pengunjung jangan salah kostum. Gunakan baju dan sepatu yang memang nyaman untuk kegiatan jalan kaki di cuaca panas, bukan baju yang biasa digunakan ke Mal karena pasti akan berkeringat.
Ketiga, budaya baru. Dulu TMII identik dengan wisata murah dimana grup arisan atau perkumpulan bapak-bapak bisa sembarangan menggelar tikar untuk piknik atau kumpul-kumpul dan biasanya akan sembarangan membuang sampah. Sekarang kegiatan seperti itu masih diakomodir tapi di kawasan "Taman Piknik" di lokasi-lokasi tertentu.
Keempat, target pasar. Saat ini target market TMII adalah generasi umur dibawah 35 tahun yang suka dengan suasan alam, dan wisata yang cenderung green dan sustainable tetapi tetap bisa sambil membuat konten menarik di sosial media dan dengan harga yang terjangkau.
Itu tadi sedikit cerita tentang The New TMII yang memang berhasil menerapkan konsep baru. Mungkin, beberapa tipe wisatawan tidak akan cocok dengan hal ini, tapi bagi yang setiap hari sudah stres terjebak macet di jalanan ibu kota, mendengar suara bising kendaraan, menghirup polusi, nggak banyak beraktifitas karena hanya duduk di meja kerja, dan melihat pemandangan beton gedung-gedung setiap hari, The New TMII ini menawarkan tempat healing yang bebas kendaraan, rindang dan banyak pohon dengan udara yang bersih, serta sedikit memaksa kita beraktifitas fisik sambil mempelajari berbagai hal tentang budaya serta rumah-rumah adat indonesia yang tentunya lokasinya tidak jauh dan bahkan mudah diakses dengan transportasi umum.
Happy Healing.. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H