Mohon tunggu...
rizqa lahuddin
rizqa lahuddin Mohon Tunggu... Auditor - rizqa lahuddin

hitam ya hitam, putih ya putih.. hitam bukanlah abu2 paling tua begitu juga putih, bukanlah abu2 paling muda..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kita Tidak Harus (Selalu) Membereskan Meja Sendiri di Restoran, Kok

20 Januari 2019   17:50 Diperbarui: 20 Januari 2019   22:41 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(easylifejourney.com)

Di beberapa tempat, makan di resto fastfood setara dengan makan di resto berkelas casual dining sehingga ekspektasi atas pelayananannya pun diharapkan sama seperti casual dining. Dilayani dng baik, tanpa perlu repot harus merapikan meja dan sampahnya sendiri.

Lalu Bagaimana dengan di Luar Negeri?
Banyak yang menganggap Jepang adalah negara yang bisa dicontoh dalam hal kebersihan. Berbeda dengan di Indonesia, di Jepang restoran fastfood hadir dengan konsep self service. Artinya saat selesai makan, kita diharapkan untuk menaruh kembali piring kotor, gelas, dan nampan kita di meja khusus yang biasanya bersebelahan dengan dapur. Dan kita mengelap kotoran di meja kita sendiri. 

Jadi memang tempat untuk menaruh kotoran sudah disediakan dan petunjuknya juga tergambar dengan jelas. Coba saja ke Yoshinoya, resto fastfood franchise Jepang yang juga ada di Indonesia. Yoshinoya Jepang menyediakan meja khusus menaruh kotoran yang langsung terhubung dengan pantry mereka.

Sedangkan di Indonesia, fastfood tidak pernah menghadirkan konsep self service. Ditambah dengan ekspektasi beberapa orang yang menganggap makan di fastfood itu casual, akhirnya timbul resistensi dan meminta pelayanan sesuai kelasnya. 

Jika ingin mengampanyekan membereskan meja sendiri, ada baiknya dilakukan secara bertahap. Mulai dengan menumpuk jadi satu di tengah, sediakan meja khusus untuk mengumpulkan nampan dan piring kotor serta memberi petunjuk yang jelas. Dan kembali ke prinsip dasar, toh membantu beban orang lain merupakan perbuatan mulia, tidak ada salahnya untuk dilakukan. 

Dulu yang bangsa kita ini disebut susah antri dengan tertib toh sudah mulai terlihat berkurang ketidaktertibannya seiring dengan kemampuan ekonomi yang meningkat, pendidikan yang semakin baik, dan budaya malu yang semakin bagus. Lihat saja ketua PSSI yang berani mengundurkan diri seperti sekarang. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun