Mohon tunggu...
rizqa lahuddin
rizqa lahuddin Mohon Tunggu... Auditor - rizqa lahuddin

hitam ya hitam, putih ya putih.. hitam bukanlah abu2 paling tua begitu juga putih, bukanlah abu2 paling muda..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

eKTP ternyata beneran elektronik

28 Agustus 2015   18:33 Diperbarui: 28 Agustus 2015   18:33 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="letak chip nfc di dalam ektp"][/caption]

 

Oke, judul di atas memang terdengar agak konyol. Tapi jujur.. pernah saya menyangka bahwa eKTP yang ada dalam dompet saya ini tidak ada bedanya dengan KTP model lama. Hanya bentuknya saja yang berubah menjadi menyerupai kartu ATM atau SIM. Apa dasarnya? Karena cara pemanfaataannya masih difotocopy seperti dulu. Bukankah seharusnya kalau di dalamnya ada semacam chip, tidak perlu lagi proses fotocopy untuk membaca datanya?

Tetapi akhirnya setelah heboh simpang siur masalah server ektp yang ada di luar negeri dan sebagainya yang lalu lalu, malah muncul keinginan untuk mencari tahu tentang eKTP ini. Apakah betul di dalamnya ada chip atau komponen elektronik penyimpan data? Jika iya, apakah dalam chip tersebut ada data sidik jari, bentuk wajah seperti yang dipakai dalam face recognition, dan sebagainya? Lalu apakah kita sebagai masyarakat awam bisa membacanya?

Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab satu persatu. Mencari tahu di internet mengenai ektp, ternyata ada beberapa artikel dan video percobaan menempelkan ektp pada mesin pembaca kartu pembayaran non tunai milik sebuah bank. Hasilnya? Mesin tersebut merespon sama seperti jika yang ditempelkan adalah kartu pembayaran. Berarti memang betul di dalam ektp terdapat chip. Teknologi chip dalam ektp sepertinya menggunakan prinsip RFID (Radio Frequency Identification) atau NFC (Near Field Communication). Mana yang dipakai masih belum bisa dipastikan karena teknologi keduanya hampir mirip. Tetapi kemungkinan besar, chip yang tertanam dalam eKTP adalah chip NFC, karena ada percobaan yg dilakukan seseorang untuk membaca NFC dalam ektp dengan smartphone yang memiliki kemampuan NFC juga. Hasilnya memang chip bisa diidentifikasi.

Itu sekaligus menjawab pertanyaan kedua, apakah di dalam chip eKTP ada data milik kita. Ternyata ada, karena dari percobaan dengan smartphone, terbaca serial number dan keterangan tentang chip nfc dalam chip ektp. Penelusuran lebih lanjut dari searching, diketahui bahwa data dalam eKTP terenkripsi atau teracak, sehingga tidak akan bisa terbaca dengan mesin pembaca NFC yang ada di pasaran. Wajar saja, karena data dalam chip eKTP merupakan data penting dan harus dijaga kerahasiannya. Hanya pihak dari kemendagri yang memiliki kunci untuk membuka enkripsi data tersebut.

Lalu bagaimana misalnya jika pihak bank membutuhkan data nasabah yang akan membuka rekening, kantor pelayanan pajak yang akan menerbitkan npwp atau imigrasi yang membutuhkan data eKTP untuk menerbitkan paspor? Sementara ini, mesin pembaca eKTP memang belum diproduksi secara masal. Alasannya? Ya karena faktor keamanan itu tadi. Jika ada perusahaan yang akan membuat mesin pembaca, harus mampu men-dekripsi data yang "kunci" nya dimiliki oleh kemendagri. Dibutuhkan sertifikasi tingkat tinggi sepertinya untuk membuat mesin tersebut.

Jadi bagi kompasianer yang skeptis dan kuatir (terutama bagi para pembayar pajak) yang telah merasa ikut membiayai proyek tersebut dan curiga bahwa eKTP tidak seperti yang dijanjikan, ternyata paling tidak, eKTP kita memang betul memiliki teknologi yang canggih. Sama seperti myKAD generasi baru milik malaysia.

Bagi yang ingin membuktikan ada tidaknya chip dalam eKTP, ternyata cukup mudah lho. Tidak perlu memiliki alat pembaca kartu pembayaran elektonik atau smartphone NFC enabled. Cukup gunakan cara yang sama saat kita mengecek kualitas batu akik. Hehehehe...

Serius.. Menggunakan cahaya lampu LED dari handphone, kita bisa mengetahui apa yang ada di dalam kartu plastik eKTP. Dengan cara diterawang menggunakan bantuan lampu LED akan terlihat bentuk bagian dalam kartu eKTP dimana ada bagian hitam yang tidak tembus cahaya yang terbuat dari logam. Di bagian bawah foto identitas yang terpampang dalam eKTP akan terlihat kotak kecil seukuran microSD, (yang mana merupakan chip dari NFC itu sendiri) yang tersambung dengan semacam lempengan tipis yang mengelilingi kartu (sepertinya ini adalah "antena" yang digunakan untuk menangkap frequency mesin pembaca).

Dengan teknologi semacam ini, sebenarnya sudah mendekati single identification number yang telah diterapkan di berbagai negara. Jika saat ini kita memiliki banyak kartu identitas untuk kependudukan, pajak, ijin mengemudi, jaminan kesehatan (BPJS), dan sebagainya, semuanya bisa disatukan dalam single identification number. Cukup satu kartu untuk semua administrasi pemerintahan sehingga bisa memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat.

Terimakasih tentunya kepada warga negara yang taat membayar pajak, sehingga fasilitas semacam ini (suatu saat) akan terwujud.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun