Hari hari ini muncul berita, baik di tvOne, maupun di Vivanews,com yang menyatakan bahwa Bencana Lumpur Lapindo bukanlah berasal dari kesalahan prosedur pengeboran. Tapi itu murni akibat bencana alam. Di Vivanews.com ada dua tulisan yang menyatakan hal itu, dan bisa dibaca referensinya disini 1, 2. Dalam pembelaannya, pemilik Lumpur Lapindo mengundang orang yang mengaku sebagai ahli geologi, Sergei Kadurin dan kawan kawannya. Mereka mengaku berasal dari Universitas Nasional Odessa Ukraina, Kementrian Lingkungan Ukraina, dan AP Karpinsky Russian Geological Research Institute/VSEGEI. Institut yang terakhir ini menyatakan diri sebagai otoritas lembaga geologi tertinggi di Rusia yang didirikan sejak 1885. Mereka menyatakan bahwa LULA (lumpur lapindo) disebabkan oleh aktifnya gunung lumpur purba di daerah itu, akibat dua gempa yang terjadi sebelumnya. Mereka juga menemukan bahwa terdapat dua kanal lumpur panas yang berpotensi meletus sewaktu-waktu.
Pernyataan ini sangat menarik. Sebab dari pernyataan itu mereka terkesan mendapat data palsu dan dibohongi. Yaitu, mereka tidak mendapat informasi bahwa kedalaman pengeboran dari permukaan tanah sampai mencapai gunung lumpur adalah 8297 ft atau 2592,9 m. Sebanyak 60% dari kedalaman itu atau sedalam 1501 m tidak dilindungi oleh STEEL CASING, padahal pelindung itu adalah suatu kewajiban. Hanya orang bodoh saja atau orang yang ingin berhemat saja yang melakukan pengeboran tanpa menggunakan STEEL CASING. Akibat dari tidak adanya informasi itu, maka Sergei Kadurin, seperti dilihat di tvOne berapi api menyatakan bahwa bencana Lumpur Lapindo adalah disebabkan oleh gempa bumi Jogja.
Sampai kapankah pemilik Lumpur Lapindo ini insyaf dan kemudian menyatakan diri bahwa bencana Lumpur Lapindo adalah karena proses pengeboran yang salah? Kita hanya berdoa, semoga Allah membukakan hati pemilik Lumpur Lapindo ini dan tidak membohongi diri dengan menyatakan bahwa bencana Lumpur Lapindo adalah disebabkan oleh bencana alam berupa gempa bumi Jogja.
Lantas, mengapa sampai sekarang tetap melakukan pembelaan dengan menyatakan bahwa Lumpur Lapindo disebabkan oleh gempa bumi Jogja? Mungkin ini politik pencitraan biar menang dalam pemilu 2014 nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H