Itu bukan aku......
Yang kamu pikirkan ketika sore itu
Aku menemuimu sebelum senja
Untuk menikmati setiap langkah dengan bingkai cahaya emas
Sampai di ujung pantai sampai sang cahaya hilang di ufuk barat.
Itu bukan aku.....
Lelaki yang kaumimpikan dalam tidurmu
yang menghiasi setiap sudut cerita indahmu
saat engkau memejamkan mata di saat gelap menyelimuti
dan mendekap mu dengan tangan kekarnya dalam kabut
Itu bukan aku......
Yang namanya kamu sebut dalam igauan tidurmu
yang kamu mohon agar tak meninggalkanmu
yang kamu ratapi saat dia pergi meninggalkanmu
sampai gertak gigi terdengar dalam sedihmu
Itu bukan aku........
Yang kamu ceritakan kepada senja dan kepada malam
sampai akhirnya pagi mengusir malam dan berlalu
Yang kamu harapkan mengetuk pintumu di kala senja
mengajakmu menikmati setiap lekuk kota ini
Menghabiskan malam dan tidak ingin pulang dan terlelap
Itu bukan aku........
Yang kamu harapkan berada disisimu saat engkau terbangun
yang mengecup dan membelai rambut yang berantakaan
yang mengucap kata mesra nan romantis
hingga menunggu sang cahaya menelusup lewat tirai
Tapi itu adalah aku......
Yang berdiri di hadapanmu.
Yang mendengar seluruh keluh kesahmu,
yang tak jarang menerima makian mu,
yang hadir saat kamu butuh penopang berdiri
yang mencoba menyemangati hidup mu yang kacau
dan itu adalah aku,......
Yang tak pernah kamu tau siapa
karena kamu terkubur dalam impian mu,
tentang seseorang yang tidak pernah ada dalam hidupmu,
tentang seseorang yang kamu adakan
Yang kamu impikan dalam dunia dongeng.
Â
Â
Batam 09 Oktober 2015
Berimajinasi seperti dulu dan menuliskannya dalam detak keyboard.