Gol itu tercipta saat bola lambung Matip tak menemui Salah yang jadi tujuannya. Bola dikembalikan ke Martinez yang berdiri bebas tanpa kawalan kemudian dishoot ke sudut jauh yang tidak dapat dijangkau Allison.Â
Gol ini bagaikan sengatan yang mengejutkan baik para pendukung maupun pemain dan pelatih. Pergantian pemain langsung dilakukan. Curtis akhirnya digantikan oleh Keita sedangkan Thiago digantikan oleh Hendo.Â
Bagi penulis, Klopp pasti menyadari bahwa kelemahan timnya ada pada Curtis. Namun sekali lagi Klopp tentunya punya alasan lain.Â
Keunggulan agregatlah yang membuat Klopp berani memainkan Curtis Jones. Memainkannya pada pertandingan liga Champion yang ketat adalah salah satu cara mengorbitkan pemain-pemain muda sebagai bagian dari regenerasi tim.Â
Kita tahu bahwa tim-tim besar biasanya membeli pemain yang "sudah jadi." Pemain-pemain tersebut jadi bagus karena dimainkan dalam pertandingan-pertandingan besar yang memberikan pengalaman bagi mereka sehingga menjadi bagus dan dilirik tim besar.
Jika di tim seperti Liverpool, pemain-pemain muda akan sulit untuk berkembang jika tidak diberikan kesempatan untuk merasakan pertandingan high class.Â
Jadi pertandingan melawan Inter adalah salah satu pertandingan yang dipakai oleh Klopp untuk mematangkan Curtis dalam proses pengorbitannya ke tim utama.Â
Kita melihat waktu lalu, hal yang sama dilakukan Klopp terhadap Elliot saat final Carabao Cup. Elliot diturunkan pada laga final melawan Chelsea, yang merupakan salah satu laga akbar. Ya. .. Â laga itu menjadi laga pematangan bagi Elliot dan hari ini kesempatan bagi Curtis saat melawan Inter.Â
Dalam pertandingan kali ini, sebetulnya Liverpool kesulitan juga seperti waktu pertemuan pertama. Namun yang berbeda adalah lini tengah Liverpool yang kalah kelas, bola mati yang tidak dimanfaatkan dengan baik, jebakan offside yang gagal diterapkan pada gol Inter dan dewi fortuna yang tidak memihak Liverpool.Â
Dewi fortuna tidak memihak liverpool karena 3 bola Liverpool dihadang oleh tiang gawang Inter. Seakan tak rela Liverpool kembali membobol lawan-lawannya seperti yang lalu-lalu.Â
Permainan Liverpool kali ini lebih dominan dari sayap kanan. Moh Salah selalu menjadi target umpan pemain tengah dan belakang. Meskipun Salah selalu dijaga ketat oleh para bek dan gelandang Inter.Â