Mohon tunggu...
Kostan D. F. Mataubenu
Kostan D. F. Mataubenu Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi Gado-gado

Suka olahraga sepak bola Memvaforitkan LIVERPOOL. . . Sesekali melirik politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jebakan Offside dan Adu Penalti Sukses Antar Liverpool Juara Carabao Cup

28 Februari 2022   04:17 Diperbarui: 28 Februari 2022   14:00 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Liverpool asal Inggris Jordan Henderson mengangkat trofi Piala Liga Inggris usai mengalahkan Chelsea melalui adu penalti di Stadion Wembley, barat laut London pada 27 Februari 2022.| Sumber: JUSTIN TALLIS/AFP via Tribunnews

Meskipun Liverpool menguasai pertandingan, bukannya Chelsea tidak mengancam. Beberapa kali mereka mengancam lewat Pulisic dan Mount. Sayangnya upaya Mount tidak berbuah gol dan hanya membentur tiang gawang sekali dan mencium tiang gawang serta diselamatkan oleh Kelleher. 

Di babak kedua, kelihatan Chelsea lebih dominan. Mereka menekan Liverpool yang kelihatan kelelahan atau memang sengaja bertahan untuk memancing pemain Chelsea keluar dari pertahanan mereka. Namun penyerang anyar Liverpool, Luis Diaz menjadi ancaman konstan di sayap kiri Liverpool. 

Sebuah perayaan gol Liverpool di menit 67 oleh para pemain dan penggemar. Gol tersebut lahir dari bola mati disundul oleh Mane kemudian diselesaikan oleh Matip. Namun sayang, selebrasi tersebut tak bertahan lama. Gol tersebut kemudian dianulir setelah wasit mengecek VAR.

Entah pelanggaran apa? Hanya wasit dan VAR yang tahu. Offside? bukan! Pelanggaran? Bukan juga! Lalu apa? Mungkin saja wasit tak rela melihat kemenangan Liverpool? Atau wasit ingin agar pertandingan ini diselesaikan dengan cara lebih dramatis. 

Bagi penulis, gol Matip bagi Liverpool seharusnya sah. Dan pertandingan mungkin saja diselesaikan dalam waktu 90 menit plus. Tapi apa daya, pertandingan harus dilanjutkan karena wasit adalah penentu hasil pertandingan juga. 

Mungkinkah wasit bermaksud agar Liverpool dirugikan dan memperkokoh Chelsea sebagai tim hebat di Inggris setelah juara Liga Champions dan piala dunia antar klub? Keputusan wasit tersebut bisa menimbulkan banyak asumsi. 

Apapun motivasi wasit, Liverpool memang ditakdirkan untuk menang meskipun tidak melalui gol Matip. 

Pertandingan Chelsea dan Liverpool menyajikan pertarungan sengit lini tengah. Chelsea yang kuat di lini tengah terlihat keteteran juga menghadapi lini tengah Liverpool yang diisi Hendarson, Fabinho, dan Naby Keita. 

Sedangkan pertahanan Chelsea yang biasanya rapat, kali ini diobok-obok oleh Luis Diaz, meskipun Salah dikunci pergerakannya. Luis Diaz berkali-kali berhasil menembus pertahanan Chelsea yang rapat. Itulah mengapa serangan Chelsea sedikit mandek karena mereka harus berkonsentrasi terhadap pergerakan Diaz. 

Tercatat 20 percobaan tembakan dilakukan Liverpool melawan Chelsea kali ini dengan 6 on target meski tidak ada gol. Angka yang fantastis saat melawan Chelsea yang sulit ditembus pertahanannya. 

Bagi penulis, Diaz merupakan opsi yang menyebabkan angka-angka tembakan ini. Kecepatan dan penguasaan bolanya menjadi kekuatan yang memberikan keuntungan bagi Liverpool.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun