Mohon tunggu...
Kostan D. F. Mataubenu
Kostan D. F. Mataubenu Mohon Tunggu... Akademisi Gado-gado

Suka olahraga sepak bola Memvaforitkan LIVERPOOL. . . Sesekali melirik politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Evolusi Liverpool dalam Kemenangan atas Leicester City

11 Februari 2022   05:56 Diperbarui: 11 Februari 2022   14:37 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diogo Jota merayakan golnya ke gawang Leicester City || sumber: Sky Sports

Tampil tanpa celah merupakan gambaran singkat penampilan Liverpool menghadapi Leicester City di Anfield. Penggemar Liverpool pasti sangat bahagia menyaksikan pertandingan menarik ini. 

Bagi penulis, pertandingan melawan Leicester City kali ini mungkin saja adalah salah satu yang terbaik pada musim ini. 

Mulai dari kiper, bek, gelandang hingga pemain depan Liverpool bermain dengan sangat baik. Apalagi menghadapi Leicester City yang pernah mencicipi kemenangan melawan Liverpool di putaran pertama Liga Inggris dengan skor 1-0. 

Pertandingan ini menggambarkan peningkatan kemampuan Liverpool menghadapi tim yang menumpuk pemain di kotak pinalti sambil menunggu kesempatan serangan balik. Dan itu yang kembali diperagakan oleh Leicester City sambil berharap mendapatkan peluang membunuh Liverpool melalui serangan balik cepat. 

Akan tetapi Liverpool rupanya sudah mengatasi hal tersebut melalui persiapan yang matang. Meskipun kesusahan dalam mencetak gol melalui open play, Liverpool bersabar dan memanfaatkan bola mati. Kedua gol yang tercipta berasal dari pemanfaatan bola mati yaitu tendangan sudut.

Adalah Diogo Jota, pahlawan liverpool kali ini, menyarangkan dua gol di menit 34 dan 87 mengamankan kemenangan Liverpool. Diogo semakin hari semakin menunjukan bahwa ia akan menjadi bintang baru yang sejajar trio firmansah yang diisi oleh Firmino, Mane dan Salah sejak tahun 2017. 

Bahkan jika Jota tetap konsisten, ia akan menjadi pemecah trio Firmansah dan mengakhiri zaman trio tersebut. Diogo telah mencetak 16 gol sejauh ini di semua ajang dalam 29 pertandingan, selisih 7 gol dari Moh Salah di urutan pertama. 

Tidaklah berlebihan untuk menyebut Diogo Jota sebagai salah satu bintang besar di sepak bola, melihat apa yang sedang ia pertunjukan. Apalagi dengan usia yang masih muda. Dalam 4 atau 5 tahun ke depan, nama Jota akan menjadi buah bibir pecinta sepak bola dunia.

Satu gol di babak pertama oleh Diogo Jota di menit ke-34 belum benar-benar membuat Liverpool aman. Sesekali Leicester City bisa menghukum mereka melalui serangan balik. Karena itulah maka Liverpool tetap ngotot menyerang hingga akhirnya skor menjadi 2-0 di akhir laga. 

Tampil trengginas, Liverpool berhasil melakukan 22 percobaan dengan setengahnya on target dan dua berbuah gol. Liverpool hanya mengijinkan Leicester City membuat 5 percobaan dengan satu tepat sasaran. Para pemain tampil memuakau sebagai spirit yang lahir dari para pendukung yang tidak lelah bernyanyi di tribun. 

Pertandingan ini juga menjadi yang pertama bagi Lusi Diaz di liga Inggris. Meskipun baru pertama kali, Diaz mampu menampilkan yang terbaik. Tampil di posisi yang ditinggalkan Sadio Mane, para penggemar sampai lupa pada peran Mane jika bermain. 

Memegang bola, menusuk masuk ke pertahanan atau menusuk dari sisi kiri ke tengah, mengumpan silang dari sisi kiri, berlari dengan cepat merupakan ciri yang ditampilkan Luis Diaz. Luiz dua kali melakukan shoot on target, satunya hampir berbuah gol.

 enampilan Luis Diaz dan Jota menandakan bahwa Liverpool benar-benar melakukan regenerasi trio Firmansah selain memperkuat peluang meraih trofi di akhir musim. Tinggal satu lagi pemain yang mungkin sedang dicari untuk ada di posisi Moh Salah. 

Mau tidak mau, Trio Firmansah sudah akan sampai pada titik puncak dan tinggal menunggu waktu untuk melengkung ke bawah. Di saat itu, Liverpool tidak akan panik mencari pengganti yang sepadan karena regenerasi sudah dan sedang dimulai.

Di laga ini, Curtis Jones mendampingi Fabinho dan Thiago Alcantara di lini tengah. Curtis bermain biasa-biasa saja bahkan terkesan memperlambat serangan. Namun ia tetap dipercaya Klopp selama 60 menit. 

Kepercayaan bagi Curtis oleh Juergen Klopp merupakan bagian dari pematangan pemain. Curtis merupakan pemain homegrown yang perlu diangkat performanya untuk jangka panjang tim Liverpool. 

Untuk saat ini, Curtis memang bukan siapa-siapa. Namun jika terus dipercaya pelatih untuk tampil, maka ada sesuatu yang dimiliki Curtis yang sedang dipoles oleh Juergen. Kita tahu bahwa Juergen tentunya tidak sembarang dalam menurunkan line up, karena dia tahu alasan memainkan Curtis. 

Harvey Elliot adalah bagian lain dalam pertandingan ini. Berbeda dengan Curtis, Elliot terlihat lebih cekatan dan visioner dalam menyerang. Beberapa kali ia melakukan aksi brilian bersama Trent dan Moh Salah. 

Umpan-umpan dan visi bermainya yang begitu bagus menjadi alasan mengapa Juergen Klopp mempercayainya masuk dalam skuat inti meskipun usianya masih sangat muda. Elliot adalah pemain lain yang berpotensi menjadi bintang baru di Liverpool bahkan untuk bertahun-tahun lamanya ke depan. 

Fabinho dan Thiago tidak perlu disebutkan lagi. Mereka adalah nyawa Liverpool. Kedua pemain ini belum ada pengganti yang sepadan. Mungkin ini menjadi PR bagi Liverpool untuk proyek regenerasi mereka. Keduanya merupakan alasan mengapa Leicester tidak mampu mengembangkan permainan mereka. 

Duet Van Dijk dan Matip juga sungguh luar biasa. Kedua pemain ini seakan tampil dengan kondisi paling klop. Bahkan keduanya merupakan kreator kedua gol Liverpool. Sundulan Van Dijk ditepis Kasper kemudian dikonversi Jota menjadi gol. Matip memberikan asist untuk gol ke dua Jota. Kedua bek yang tidak hanya berjibaku menjaga gawang namun juga berupaya membobol gawang lawan saat Robertson dan Trent tidak memberikan asist. Mereka membuat Alisson nyaman dalam mengawal gawang Liverpool yang pada pertandingan ini melakukan satu save krusial.

Liverpool sedang dalam proses regenerasi mengingat skuat yang mayoritasnya adalah pemain berusia tidak muda lagi. Perlahan-lahan tim ini sedang dalam tahap regenerasi namun tidak menurunkan kualitas. 

Skema dan taktik permainan yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter para pemain terutama yang muda dan kombinasinya dengan pemain senior.

Ya, kita sedang menyaksikan evolusi Liverpool setidaknya dalam pertandingan melawan Leicester City.

Satu hal yang menarik adalah, skuat Liverpool nihil cedera. Semua pemain dinyatakan fit. Hal ini menjadi keuntungan bagi Liverpool dalam mengarungi 4 kompetisi yang sedang diikuti. Salah satunya adalah Carabao Cup, yang mana Liverpool sudah ada di final. 

Jika Liverpool mempertahankan permainan seperti melawan Leicester, maka ada harapan untuk meraih trofi pertama di musim ini yaitu Carabao Cup. 

Menarik melihat pertandingan-pertandingan selanjutnya. 

Salam bola.

YNWA!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun