Nasib sial dialami Manchester United dalam keikutsertaanya di piala FA. Mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka sudah harus mengakhiri langkah mereka dalam perburuan trofi FA.Â
Bermain di kandang sendiri melawan klub championship Middlesbrough, MU tidak sanggup meraih kemenangan.Â
Seharusnya MU bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan telak jika mereka memanfaatkan peluang-peluang emas yang tercipta.
Sebut saja hadiah pinalti yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Ronaldo. Atau peluang Bruno Fernades yang tinggal berhadapan dengan gawang kosong namun membentur tiang. Atau peluang Rashford yang tinggal berhadapanndengan gawang kosong namun tendangannya melambung ke langit.Â
Hasil seri 1-1 memaksa pertandingan dilanjutkan di extra time. Namun karena tidak ada tambahan gol, maka pertandingan terpaksa ditentukan oleh adu pinalti.Â
Adu pinalti dalam pertandingan itu sesuatu. Perbandingan antara tim besar dan kecil sudah diabaikan dalam menghitung peluang menang. Pinalti sudah dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk faktor beruntung.Â
Dan MU kali ini tidak dipihak oleh dewi fortuna alias keberuntungan. MU gagal pinalti dua kali yakni di waktu normal pertandingan oleh pemain yang dianggap terbaik di dunia dan satu lagi dalam drama adu pinalti. Kegagalan itu mengakibatkan harapan MU untuk mendapatkan trofi minor itu pupus.Â
Sial benar! dua kata yang paling tepat untuk menggambarkan MU pagi tadi.Â
Kini tersisa satu kompetisi saja yang diharapkan menjadi jalur bagi MU untuk meraih trofi, yaitu liga Champion. Jalur kompetisi lain seperti FA Cup, Carabao Cup, Liga Inggris sudah selesai musim ini. Meskipun di Liga Inggris masih menyisakan banyak pertandingan, namun MU kelihatannya sudah tidak mungkin lagi menjadi juara.Â
Lantas, mampukah MU menjuarai liga Champion?
Melihat pertandingan pagi tadi melawan Middlesbrough, MU tampil dengan tim terbaik mereka. Bahkan Cristiano Ronaldo main full time. Namun mereka tidak sanggup mengalahkan tim Championship tersebut. Bahkan Stadium Old Trafford juga tidak sanggup membantu mereka.