Mohon tunggu...
Kostan D. F. Mataubenu
Kostan D. F. Mataubenu Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi Gado-gado

Suka olahraga sepak bola Memvaforitkan LIVERPOOL. . . Sesekali melirik politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Sensasional Salah ke Gawang Chelsea Tak Mampu Menangkan Liverpool

3 Januari 2022   02:17 Diperbarui: 3 Januari 2022   06:29 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertandingan antara Chelsea dan Liverpool berakhir imbang dengan skor 2-2. Semua gol tercipta di babak pertama. 

Liverpool unggul terlebih dahulu melalui Mane pada menit 9 kemudian digandakan Salah pada menit ke 26. Namun Chelsea membalas melalui Kovacic pada menit 42 kemudian Pulisic menyamakan kedudukan pada menit ke 45+. 

Liverpool tak sanggup mempertahankan keunggulannya dan harus puas memperoleh satu poin dari London. Tanpa didamping Juergen Klopp, Liverpool seperti tidak mendapatkan energi lebih seperti yang biasanya mereka lakukan. Hal ini terlihat dari penguasaan bola Liverpool yang kalah dari Chelsea. 

Selain itu, jumlah tembakan hanya 10 kali dibandingkan Chelsea sebanyak 15 kali meskipun dengan jumlah on targetnya sama sejumlah 6 kali. 

James Milner tampil cukup baik dalam pertandingan ini di lini tengah didampingi oleh Fabinho dan Hendarson. Namun gol pertama Chelsea berawal dari Milner melakukan pelanggaran di pinggir kotak pinalti. Tendangan bebas dihadiahkan kepada Chelsea berhasil ditepis Kelleher, namun bola rebound berhasil disambar Kovacic ke tiang jauh yang tidak dapat dijangkau oleh Kelleher. 

Gol ke-dua Chelsea juga berawal dari kesalahan Trent Alexander Arnold dalam upayanya menghalau bola, namun sapuannya tidak sempurna sehingga bola mengenai pemain Chelsea dan diumpankan ke Pulisic yang berdiri bebas dan berhasil mengkonversinya menjadi gol. 

Keberadaan Milner membuat permainan Liverpool cukup berbahaya dalam serangan, namun sangat rawan diserang balik. 

Jika dibandingkan, sayap kiri Liverpool yang ditempati oleh Kostas, Milner dan Mane, lebih stabil dalam bertahan namun serangan-serangan yang dilakukan masih belum begitu berbahaya bagi gawang Chelsea. 

Sebaliknya di sayap kanan yang diisi Trent, Hendo dan Salah, lebih berbahaya saat melakukan serangan ke Chelsea. 

Terbukti kedua gol Liverpool yang tercipta berasal dari kerjasama apik trent ke Jota kemudian terjadi kesalahan umpan bek muda Chelsea yang berhasil dimanfaatkan oleh Mane menjadi gol. Gol ke-dua Liverpool dilakukan oleh Salah berkat umpan brilian dari Trent. 

Chelsea dalam pertandingan ini, terlihat berupaya untuk memanfaatkan celah high line defense Liverpool dengan sering melakukan long pass ke jantung pertahanan Liverpool. Namun Van Dijk dan Konate cukup baik dalam mengantisipasi bola-bola lambung tersebut. Meskipun demikian Chelsea berhasil memanfaatkan sayap kanan Liverpool yang sering lamban dalam menutup serangan balik.

Gol salah ke gawang Chelsea kali ini juga tak kalah sensasional seperti golnya ke gawang Watford dan City. Gol khas Salah dari sudut sempit tidak mampu ditahan oleh Mendy. Salah seharusnya menambah golnya andaikan tendangan melengkung jarak jauhnya tidak diselamatkan Mendi yang sudah out position.

Pemandangan menarik ketika melihat Salah tidak merayakan golnya secara berlebihan sebagai penghormatannya terhadap Chelsea sebagai mantan Klubnya. Satu gol ke gawang Chelsea menjadi golnya yang ke 16 di Liga Inggris musim ini sekaligus mengukuhkannya sebagai top skorer sementara. 

Pep Lijnders melakukan pergantian pada menit ke 70 dengan memasukkan Keita dan Chamberlain untuk mengganti Milner dan Jota. Pergantian ini membuat permainan Liverpool berhasil keluar dari tekanan Chelsea. 

Namun tidak satu pun peluang berarti yang didapat mengingat pertahanan Chelsea yang rapat. Akan tetapi pergantian ini setidaknya sedikit melepaskan Liverpool dari tekanan dan kemungkinan kekalahan. 

Kelleher, kiper muda Liverpool juga menjadi perhatian pada laga ini. Menggantikan Allison yang terpapar Covid, Kelleher bermain sangat baik terlepas dari ia kebobolan dua gol. Selain bermain tenang, ia juga melakukan beberapa penyelamatan penting. 

Setidaknya ia 2 kali menggagalkan peluang matang Chelsea. Meskipun masih muda, Kelleher merupakan kiper yang potensial dan layak menjadi deputi Allison.

Laga ini seharusnya menjadi Big-Match yang asyik untuk ditonton, namun sayangnya dirusak oleh cedera dan Covid-19. Bahkan Liverpool terpaksa harus didampingi hanya oleh Pep Lijnders sebagai asisten Pelatih. 

Hasil pertandingan ini memberikan keuntungan besar bagi Manchester City yang berada di puncak Klasemen. Hal ini karena Liverpool dan Chelsea adalah dua tim yang sedang mengejar tepat di belakangnya dengan selisih 10 poin. Liverpool dan Chelsea menciptakan jalan yang semakin terjal untuk meraih titel juara. 

Bagi Chelsea ini adalah laga ke tiga di kandnag mereka di mana mereka tidak meraih kemenangan atau poin penuh. Sedangkan bagi Liverpool, laga ini belum mengembalikan mereka pada kemenangan setelah kekalahan dari Leicester City. 

Masih ada banyak pertandingan, namun melihat keadaan saat ini, City sudah sulit untuk dikejar jia Liverpool dan Chelsea terus inkonsisten, sebaliknya City sangat konsisten meraih hasil positif. Chelsea akan menghadapai City pada laga selanjutnya, sehingga akan sangat menentukan peta klasemen. 

Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun