Soal kerumunan bisa dikondisikan, seniman kita tentu mengerti dan tau harus bagaimana memperlakukan penonton agar tetap aman dari covid19. Seni pertunjukan itu kebutuhan, seniman dengan sendirinya akan mengembangkan suatu strategi untuk pemuasan kebutuhan artistiknya masing-masing. Lagi pula larangan kerumunan juga sudah mulai longgar setidaknya di beberapa daerah.Â
Pemerintah juga udah capek kan? Ini waktunya seni pertunjukan kembali dibebaskan juga berlaku bagi penonton yang datang bukan penonton zoom.
Kita kan mahluk sosial bukan digital kenapa justru menjadi tidak bersosial. Penonton adalah bagian dari pertunjukan yang kehadirannya mutlak ada, jika berkerumun menjadi hal yang tidak terpuji habislah kita seni pertunjukan berada di ambang.
Kita harus segera siuman kembali kepanggung nyata sebelum kita tenggelam jauh di dunia maya. Pengalaman menonton secara langsung dengan melihat dan merasakannya itu jauh lebih berjejak tidak bisa di tawar.Â
Tentulah ini penting untuk masyarakat umum, yang mungkin memang belum pernah tahu bahwa banyak pertunjukan seni dengan nilai-nilai luhur telah memberi manfaat dan pengaruh bagi kehidupan manusia. Tidak sedikit pula berbentuk hiburan, berwujud tontonan, yang mengandung tuntunan.
Seni itu membantu menemukan identitas ketika menemukannya kita akan bangga dan cinta kalau sudah cinta selesai perkara apapun pasti bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H