Mohon tunggu...
Andri Kosiret
Andri Kosiret Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melangkah Bersama Menggapai Cita Bangsa

19 April 2015   14:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini kita sering kali dihadapkan pada masalah-masalah yang hampir semuanya tidak memiliki ujung penyelesaian. Sering kali masalah itu menjadi trend topic dikalangan masyarakat awam. Belakangan ini kita mengetahui adanya kasus begal, kasus pembredelan media yang tak bersalah, dan juga kasus-kasus yang lainnya. Banyak kalangan yang mulai mengkaji kasus kasus tersebut. Hingga tidak sampai kepada tujuan dari penyelesaian kasus ini. Banyak perspektif yang datang dari masyarakat mengenai kasus-kasus yang tek jelas ujung dan pangkalnya ini.

Dalam pemerintahan kita mengetahui bahwa para petinggi penentu kebijakan membuat satu kebijakan menaikkkan BBM. Kemudian muncul beberapa penolakan dari masyarakat. Masyarakat merasa dirugikan dengan naiknya harga BBM ini. Selain itu juga kebijakan ini menimbulkan kebijakan tersendiri dalam masyarakat. Mereka menaikkan harga-harga sembako sebagai dampak dari naiknya harga BBM ini.

Dalam bidang pendidikan kita mengetahui bahwa dipemerintahan sendiri menganggarkan sebesar 20% APBN dialihkan untuk pendidikan. Besarnya biaya buat pendidikan ini membuat kita aman dari pembayaran. Segala fasilitas sudah jelas akan tersedia dengan anggaran yang sebesar itu. Selanjutnya pemerintah bisa mengelola dengan baik elemen-elemen yang terkait dalam urusan ini.

Selanjutnya dimasyarakat ada isu begal. Sehingga masyarakat berada dalam kecemasan yang tinggi. Bagaimana tidak? Mereka melihat dimedia-media betapa sadisnya kelompok pembegal ini. Benar-benar masuk dalam pikiran masyarakat, sulit membayangkan apabila anak mereka yang menjadi korbannya.

Dari sekian hal tersebut kita seolah melihat dengan kacamata yang berbeda. Sebelah kanan minus dan sebelah kiri plus. Ini menjadikan pandangan tidak jelas, membuat kasus menjadi samar-samar, dan banyak menimnbulkan keraguan diantara kita. BBM naik masyarakat menaikkan harga sembako, tukang angkot merasa dirugikan sehingga mereka menaikkan tarifnya, begal dipandang sebagai olah kerjaan pemerintah yang ingin mengalihkan isu yang lebih besar.

Hal ini mesti dipertimbangkan dan dipikirkan secara mendalam. Seringkali kita mengambil keputusan yang bukan merupakan kuasa kita. Maka perlu adanya persatuan dan kejelasan dari setiap elemen teekait setiap kebijakan yang dikeluarkan. Tidak cukup kita hanya mengandalkan satu suara atau satu kelompok saja yang bersuara.

Sehingga perlu diadakan perundingan antar setiap elemen baik pemerintah, masyarakat, mahasiswa maupun kelompok yang lainnya. Indonesia bisa merdeka oleh karena orang-orang pada saat itu mereka bersatu. Melawan penjajah dengan darah yang menjadi taruhannya. Namun mereka rela mengorbankan semua itu demi tercapainya satu kata yang membebaskan kita dari penjajahan. Merdeka.

Dalam sejarah tersebut kita bisa membuat suatu hipotesis kalau urusan yang menyangkut kesejahteraan bersama harus diselesaikan dan diputuskan secara bersama pula. Keputusan bersama akan menjadi lebih baik apabila dibandingkan dengan keputusan sebelah pihak. Sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik dalam mencapai semua tujuan bangsa kita ini.

Jika semua elemen telah menyatu maka akan menjadi lebih mudah untuk membuat keputusan. Sehingga tujuan Negara pun akan tercapai. Semua rakya menjadi makmur dan sejahtera. Tidak ada lagi kelaparan karena barang-barang menjadi naik. Tidak ada lagi yang merasa dirugikan karena BBM yang telah naik harganya. Tidak ada lagi yang merasa cemas karena kejahatan telah berubah menjadi kebaikan bersama.

Hidup Mahasiswa!!!

Andri Kosiret

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun